Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lerai Senja

10 Juni 2022   08:23 Diperbarui: 10 Juni 2022   08:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lerai Senja
Tung Widut

Senja temaram hilang muram
Terhimpit kesibukan yang tak henti berpacu
Aku ingin diam sebentar
Menikmati nafas teratur saat melepas senja

Dikir tahlil terucap sudah
Bibir tak kelu oleh sederet keriduan
Berpuluh tahun telah berpulang
Jiwa tetap menyatu pada deru kehidupan

Tak mungkin ada tanpamu
Tak mungkin hinggar senyumku
Aku hidup dari nyawamu

Disenja ini ingin ku lepas rindu
Memejamkan mata melukis wajah bijak yang dulu
Membimbing dalam langkah
Menapaki hidup yang ku sandang

Dulu saat anakku sepertiku
Tak  bermimpi aku akan merindu
Serindu senja ini dalam kalbu
Ayah ibuku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun