Lerai Senja
Tung Widut
Senja temaram hilang muram
Terhimpit kesibukan yang tak henti berpacu
Aku ingin diam sebentar
Menikmati nafas teratur saat melepas senja
Dikir tahlil terucap sudah
Bibir tak kelu oleh sederet keriduan
Berpuluh tahun telah berpulang
Jiwa tetap menyatu pada deru kehidupan
Tak mungkin ada tanpamu
Tak mungkin hinggar senyumku
Aku hidup dari nyawamu
Disenja ini ingin ku lepas rindu
Memejamkan mata melukis wajah bijak yang dulu
Membimbing dalam langkah
Menapaki hidup yang ku sandang
Dulu saat anakku sepertiku
Tak  bermimpi aku akan merindu
Serindu senja ini dalam kalbu
Ayah ibuku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!