Bukan rahasia lagi bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai image buruk kaitannya dengan korupsi. Banyak pemimpin daerah, anggota dewan, pejabat publik, bahkan sampai pada menteri yang tertangkap KPK gara-gara praktik rasuah. Dalam masa Pemerintahan Presiden Jokowi Jilid II yang sekitar satu tahun ini saja sudah ada dua menteri Jokowi yang menjadi tersangka korupsi yakmi Menteri Perikanan dan Kelautan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.
Tetapi meski termasuk parah, di Asia Tenggara ternyata banyak negara lain yang korupsinya lebih parah dari Indonesia. Wah benarkah?
Iya benar. Data itu setidaknya terlihat dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Indeks terbaru yang dikeluarkan oleh Transparency International lewat Transparency.org. Transparency International adalah lembaga di dunia yang aktif memerangi korupsi dan setiap tahun mengeluarkan peringkat Indek Persepsi Korupsi dari sekitar 180 negara di dunia.
Pada peringkat IPK terbaru atau IPK tahun 2020 Indonesia menempati ranking ke 102 dari 180 negara dengan skor IPK sebesar 37. Dan di Asia Tenggara ternyata banyak negara yang mempunyai peringkat lebih parah atau di bawah Indonesia..
Negara Asia Tenggara yang IPK nya di bawah Indonesia yang pertama adalah Vietnam. Dengan skor IPK sebesar 36 Vietnam menduduki peringkat 104 dunia. Negara Asia Tenggara lain yang memperoleh skor dan peringkat sama dengan Vietnam adalah Thailand.
Sementara itu di bawah Filipina ada negara Laos. Laos berada pada peringkat ke 134 dunia dengan skor IPK sebesar 29. Terpaut satu skor di bawah Laos ada Myanmar. Dengan skor IPK sebesar 28 Myanmar berada pada peringkat ke 137 dunia.
Dan yang terakhir yang paling parah adalah Kamboja. Kamboja berada pada peringkat ke 160 dunia dari 180 negara dengan skor IPK 21.
