Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Generasi Stroberi Perlu Belajar Merasakan Pahit Getirnya Hidup

16 Oktober 2025   22:02 Diperbarui: 16 Oktober 2025   22:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Generasi Stroberi ( Sumber Olahan Chat GPT )

8. Cari Makna dalam Setiap Perjuangan

Orang yang tahu "mengapa" ia berjuang, akan selalu menemukan "bagaimana" ia bertahan. Temukan tujuan hidupmu---bukan sekadar karier, tapi makna di balik setiap langkah. Dengan makna, bahkan penderitaan pun terasa bernilai.

9. Hargai Upaya, Bukan Hanya Prestasi

Setiap usaha adalah bagian dari perjalananmu. Jangan remehkan langkah kecil. Bangga bukan karena juara, tapi karena sudah berjuang dengan jujur dan tulus. Dunia tidak butuh orang yang sempurna, tapi orang yang gigih dan jujur dalam proses.

10. Dekatkan Diri pada Tuhan dan Sesama

Spiritualitas dan relasi sosial memberi kekuatan batin yang luar biasa. Ketika semua tampak berat, doa dan kasih sayang orang terdekat menjadi sumber energi baru. Ingat, manusia tangguh bukan yang tidak pernah jatuh, tapi yang selalu bangkit dengan iman dan cinta.

Penutup

Generasi stroberi bukanlah generasi yang lemah sejak lahir. Mereka hanya lahir di zaman yang terlalu lembut, terlalu sibuk melindungi, dan terlalu cepat memberi. Maka tugas orang tua, guru, dan masyarakat adalah mengembalikan keseimbangan itu: memberi ruang bagi anak untuk berjuang, gagal, dan belajar dari rasa sakit.

Karena hidup yang sejati tidak selalu manis. Ada pahit, getir, dan luka yang justru mengajarkan arti bahagia. Lilin zaman dulu telah padam, tapi cahaya kehidupan tak boleh padam. Biarlah generasi muda belajar merasakan panasnya api---agar kelak mereka tidak mudah terbakar oleh ujian kecil.

Menjadi tangguh bukan berarti tidak boleh rapuh. Justru dalam kerapuhan kita belajar tegar. Generasi stroberi bisa berubah menjadi generasi baja lembut: berjiwa kuat, berhati hangat.
Karena dunia esok tidak menuntut siapa yang paling cerdas, tapi siapa yang paling tahan menghadapi guncangan.

Daftar Pustaka

  • Kompas.com. (2024). Fenomena Generasi Stroberi di Indonesia dan Tantangan Ketahanannya.
  • Hurlock, E. B. (1990). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga.
  • Fromm, Erich. (2002). The Art of Loving. Harper & Row.
  • Gunawan, A. W. (2019). Mendidik Anak Tangguh di Era Digital. Gramedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun