Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Suara Nitizen untuk Satwa: Jeritan Digital Menolak Kepunahan

27 September 2025   11:12 Diperbarui: 27 September 2025   07:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suara Nitizen ( Sumber: pixabay.com ) 

 

Apa Kata Mereka  ( Testimoni Warganet )

  1. Twitter/X

"Baru baca berita, populasi Harimau Sumatera tinggal 400-an ekor . Bayangkan kalau anak cucu kita hanya bisa melihatnya di buku sejarah. Tolong, jangan biarkan satwa karismatik kita punah hanya karena rakusnya manusia. #SaveSumatranTiger #WildlifeInCrisis"

  1. Instagram

"Gajah Sumatera makin hari makin berkurang. Banyak yang mati diracun karena masuk ke kebun warga. Padahal itu dulu adalah jalur jelajah mereka . Kita yang merebut hutan, mereka yang disalahkan. Hati siapa yang tidak pilu melihatnya?"

  1. Facebook

"Kalimantan terbakar, orang utan kehilangan rumah. Setiap kali hutan terbakar, ada ratusan hewan mati kelaparan atau terbakar hidup-hidup. Kepunahan bukan mitos, ini sedang terjadi di depan mata kita. Kalau bukan sekarang kita peduli, kapan lagi?"

  1. TikTok (caption video)

"Bayangkan hidup di dunia tanpa suara hutan, tanpa kicau burung, tanpa jejak harimau di tanah basah. Semua hanya karena kita terlalu sibuk menebang hutan. Satwa liar itu bukan musuh kita, mereka korban kita. #SaveWildlife #KrisisAlam"

  1. YouTube Comment

"Orang utan itu 97% DNA-nya mirip manusia. Tapi ironis, justru manusia yang jadi penyebab mereka hampir punah. Kalau kita masih diam, sebentar lagi hanya tinggal animasi di film dokumenter."

Penutup

Kisah pilu dan fakta mencengangkan di atas seharusnya menyadarkan kita bahwa satwa karismatik bukan sekadar hewan, tetapi penyangga ekosistem. Hilangnya satu spesies berarti terganggunya keseimbangan alam.

Sebagai guru, saya percaya literasi lingkungan sejak dini adalah kunci. Murid-murid harus mengenal, mencintai, dan melindungi satwa Indonesia. Bukan hanya pemerintah atau aktivis, melainkan semua elemen masyarakat wajib bergerak.

Satwa karismatik Indonesia tidak boleh hanya dikenang dalam cerita, tetapi harus tetap hidup di hutan kita untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun