Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kontrak Satu Malam

29 Juli 2025   07:15 Diperbarui: 23 Juli 2025   22:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Olahan ChatGPT

Yayi nyaris tersedak. "Apa?!"

"Tenang, profesional kok. Tapi untuk itu... aku butuh kamu jadi milikku. Sehari aja. Kontrak nikah. Nggak lebih, nggak kurang."

"Gila," gumam Yayi.

"Tapi menantang," lanjutnya sambil tersenyum kecil.

Dan begitulah, di bawah saksi kopi, pena, dan kertas tisu, terjadilah kontrak ganjil itu.

Malam yang Gagal

Mereka resmi "menikah" dengan selembar kertas bercap jempol. Bona menyiapkan kanvas dan lampu sorot di kamarnya. Yayi datang dengan gaun satin, ragu tapi juga penasaran. Tapi malam itu, Bona tak muncul.

"Katanya pelukis, katanya profesional," gerutu Yayi sambil memandangi kanvas kosong.

Jam menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Ia tertidur di sofa, kesal, kecewa, dan diam-diam... kehilangan rasa penasaran itu.

Pagi yang Tertunda

Sinar matahari menembus tirai jendela. Yayi menggeliat pelan. Tiba-tiba, sepasang tangan melingkar dari belakang. Suara lirih merayap lewat sela rambutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun