Aroma melati semerbak kembali memenuhi ruanganku, tanda Sari sudah hadir, seraya mengulang kata-kata sebelumnya seperti kata - kata mutiara. Â
"Sungguh aku ini Sari  tidak akan menakut-nakuti. Tapi kamu akan selalu mengenali aku dari aroma bunga melati, sebelum aku berwujud" bisiknya.
Perempuan bernama Sari ini muncul jam 02.00 WIB,  ketika malam sudah mulai senyap, ketika satpam sudah membunyikan bel dua kali. Perempuan itu cantik parasnya, gaunnya panjang berwarna putih, keluar masuk  menembus pintu kaca, kudukku meremang. Â
"Pak Santo orang yang baik, aku Sari  akan membantumu, namun Pak Santo harus berjanji untuk merahasiakan pertemuan kita ini ya, supaya sekolah ini tetap diminati banyak orang tua murid." Kata Sarinah tegas.
"Baik saya berjanji padamu Sari, aku berjanji dan percayalah padaku," jawabku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI