Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[H+2 Lebaran 2016] Dolan Menyang Jogja

12 Juli 2016   15:44 Diperbarui: 12 Juli 2016   16:05 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh-oleh foto di sepanjang Jalan Malioboro (dok. pri)

Malioboro kami "lahap" dalam waktu sekitar 90 menit yang diwarnai dengan antre foto di depan papan nama "Jalan Malioboro" dan antre es cream di depan gerai McDonalds drive-thru. Sambil jalan kami tertarik memotret beberapa orang yang menurut kami unik dan tak biasa ... seperti beberapa gambar di atas:

PERJALANAN PULANG YANG MELELAHKAN

Setelah menjelajahi sepanjang jalan Malioboro, perjalanan kami sampai ke halte bus Trans-Jogja di depan Taman Pintar. Kami sempat masuk sekitar 15 menit untuk foto-foto dan membeli makanan, lalu keluar menuju halte tersebut.

"Waah...maaf untuk sore ini rute dialihkan, jadi tidak sampai terminal." Jawaban dari petugas di halte membuat kami seperti terkena pukulan palu plastik berukuran kecil (maksudnya sedikit mengejutkan). Ia pun menyarankan dua pilihan: NAIK TAKSI atau TUNGGU BUS KOTA JALUR 4.

Dua pilihan yang sama-sama tak enak. Naik taksi masa liburan dari kawasan ring-1 Malioboro tarifnya bisa gila-gilaan (kekhawatiran kami). Sementara naik bus kota (yang akhirnya jadi pilihan kami), kami harus menunggu 30 menit lebih tanpa ada satu pun bus yang lewat.

Jarum jam tangan menunjukkan pukul 16.30. Kami melihat petugas di halte sudah berganti. Istri saya meminta saya untuk bertanya. Petugas yang "agak lebih tahu" ini akhirnya memberi opsi ketiga: Naik bus dari halte di seberang, lalu nanti turun halte Ngabean, ganti bus 3A jurusan terminal Giwangan. Segera saya memastikan dengan menyeberang dan menuju ke halte tersebut. Setelah PASTI, istri saya menyusul. Kami pun bernafas lega karena masalah pertama terpecahkan: kami bisa segera sampai ke terminal!


Bus berjalan dengan cukup cepat, sesekali melesat bak Sumber Kencono. Mungkin sopirnya alumnus trayek bus jurusan Surabaya-Jogja yang sempat kondang itu. Perjalanan sempat tersendat di sekitar PKU Muhammadiyah sebelum akhirnya jalanan kosong. Bus pun melesat dengan getaran yang aduhai sekali. Sekitar pukul 17.30 kami sampai terminal.

Perjuangan berlanjut dengan mencari bus jurusan Solo. Kami sengaja cari bus jurusan Surabaya yang setahu kami biasanya mau mengangkut penumpang tujuan Solo. Namun hari itu, kami hanya menemukan satu bus yang menolak untuk mengangkut kami, kecuali kami mau bayar untuk tarif Surabaya (gila apa ... turun Solo disuruh bayar tarif Surabaya. Emoh!)

Oya, info "tarif gila" tadi kami peroleh dari seseorang yang berdiri di dekat bus, sepertinya bukan kru resmi bus EKA karena berpenampilan sangar dan beranting, tidak berseragam seperti biasanya.

Nah ... singkat cerita, kami bergegas menuju tempat ngetem-nya bus jurusan Jogja-Solo dan terpaksa naik bus yang berada paling depan. Kok terpaksa? Ya terpaksa, karena kondisi bus (nampak luar) bisa dibilang JELEK (TUA)..hehehe...kondisi dalam bus juga setali tiga uang ... ada banyak kursi rusak (bolong-bolong, sobek di sana-sini), lampu redup, kursi sempit, dan pengap!

Setelah bus berjalan ... udara dalam bus baru agak lega ... apalagi mulai dari terminal Giwangan sampai ringroad Maguwo, kondisi jalan relatif lancar. Setelah itu .. sopir bus mulai bergerilya menerobos kemacetan yang "agak gila" mulai bandara, sebagian daerah menjelang masuk Klaten, lalu agak menggila lagi setelah Delanggu ... total 3,5 jam kami ber-sumuk2 ria di dalam bus ... untuk membunuh kebosanan, kami mengisi dengan beragam aktivitas, mulai dari FB-an, IG-an, tidur, sampai tebak-tebakan nggak jelas ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun