Mohon tunggu...
Weni Fitria
Weni Fitria Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Memperkaya pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerpen | Sarung Buat Ayah

14 Mei 2020   19:41 Diperbarui: 14 Mei 2020   19:46 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Silahkan mampir dulu Pak, barang  yang  Bapak cari ado kok," senyum manis wanita itu semakin mengembang.

Kuikuti pramuniaga itu ke dalam toko. Tangannya dengan sigap membuka lemari kaca di tepi dinding. Tak lama kemuadian dia sudah menjejerkan beberapa buah kotak kecil kain sarung.

"Abang butuh kain sarung yang seperti apa?" tanya pramuniaga masih disertai senyum manisnya.

Aku tercenung sesaat. Sungguh,  aku tak tahu persis sarung seperti apa yang  tengah kucari. Sejak kemarin aku belum satupun sarung yang mengena dihatiku. Yang jelas kali ini aku ingin membelikan ayah sebuah sarung yang istimewa. Pasalnya, lebaran kali ini bertepatan dengan renacana pernikahan adikku. Selain untuk lebaran, sarung itu akan dipakai ayah saat menikahkan adikku. Menurut adat kebiasaan kami, setiap ayah selalu memakaikain sarung saat menikahkan putrinya.

"Sebuah sarung istimewa," jawabku sekenanya pada pada sang pramuniaga.

Tiba-tiba seorang perempuan setengah baya yang kuyakini sebagai pemilik toka datang menghampiri kami. tangannya membawa sebuah kotak sarung dan kemudian membukanya di hadapanku.

Sehelai kain sarung  seketika terhampar di depan mataku. Bukan bermotif kotak-kotak sebagaimana biasanya sarung yang kupakai. Kali ini aku mendapati kain sarung polos berwarna coklat muda dengan sedikit motif garis-garis keemasan di bagian sisi atas dan bawahnya. Sangat istimewa , seketika aku jatuh cinta pada sarung  itu.

"Tapi sarung ini agak mahal dari merek yang biasa, karena ini unlimited" demikian pemilik toko memberitahukan harganya padaku.

Tanpa pikir panjang kusepakati saja harga kain sarung itu. Toh, aku sudah menemukan apa yang kucari. Aku yakin ayah akan senang dengan pilihanku itu. Selama ini dalam masalah selera, aku memiliki banyak kesamaan dengan ayah. Yakni kami cenderung menyukai barang-barang  dengan model dan corak yang tak biasa.

Langkahku terasa ringan saat menuju tangga eskalator sambil menjinjing  kantung berisi  sarung buat ayah. Setibanya di parkiran segera kuambil mobilku dan seterusnya melaju pulang.  Tak sabar rasanya memperagakan hasil buruanku  selama dua hari itu pada Hanna, istriku.

Setibanya di rumah, kuparkir mobilku di garasi kami yang terbuka di samping teras rumah. Tak kulihat Hanna yang biasanya selalu bergegas membuka pintu rumah setiap mendengar mobilku  memasuki pekarangaan rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun