Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Sang Emeritus Merenungi Diri

25 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2022   06:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah STT|sumber:en.wikipedia.org

SAAT SANG EMERITUS
MERENUNGI DIRI

menghidupi masa emeritus dan
menampilkan diri
sebagai pendeta
dalam status emeritus
ternyata tidak begitu mudah
dan sederhana
pendeta emeritus
adalah status yang diberikan
oleh sinode sebuah gereja
terhadap seorang pendeta dalam organisasinya
sesudah seorang pendeta itu berusia 60 tahun dan mampu merampungkan
tugas pelayanannya dengan baik
dalam sebuah kurun waktu tertentu

emeritus berasal dari  bahasa latin emerere
yang berarti
"menyelesaikan pelayanan"

diriku memasuki
masa emeritus
12 september 2011 di gkp bekasi bersama  
dua orang pendeta
yang keduanya kini telah memasuki keabadian
diriku ditahbiskan
sebagai pendeta di jemaat gkp
cimahi, bandung 7 november 1974
sesudah merampungkan
studi teologi
di stft jakarta
tahun 1968-1973

senja mulai ranum
tatkala kududuk merenung-re
nung perjalanan
ziarah panjang
belum berujung
ada suara burung elektrik
mencuit-cuit
dari ruang tengah
tanpa lelah
mengoyak senja

menjadi pendeta emeritus tidak lagi hidup terikat erat
pada talitemali
struktur organisasi
sang emeritus
bisa saja tetap melayani jika tersedia
ruang
atau bersikap
pasif andai
ruang-ruang memang sudah
tertutup rapat  
dengan amat kuat

semua nyaris berjalan secara
fakultatif saja
kadang sang emeritus dan istri
di hari raya gerejawi
diajak ke depan
bersalaman dengan umat
kadang dibiarkan begitu saja
entah dimana

menjadi pendeta emeritus itu
tetap bahagia penuh sukacita
ia bisa lebih fokus
menghadapi
keakanan abadi
yang terasa makin mewujud
didepan mata
ku lantunkan litani syukur
kepada Tuhan
Raja dan Kepala Gereja
yang membentukku
sejak dari kandungan
melibatkan tubuh fanaku
dalam misi kasihNya
dan mencapai titik kulminasi  saat Ia memahkotai
diriku
dengan kemuliaan kekal di
rumah abadi.

Jakarta, 24 Juni 2022/pk.16.50
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun