Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Komunikasi Tiada Henti Menyamakan Visi

25 Juni 2022   05:09 Diperbarui: 25 Juni 2022   05:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salaman |sumber:unsplash.com

KOMUNIKASI
TIADA HENTI
MENYAMAKAN VISI

umat manusia takpernah bisa
hidup sendiri
dan menyendiri
manusia sejak
awal sejarah
telah terbiasa
hidup dalam keduaan
dalam dualitas
membangun kolegialitas
mewujudkan
relasi dan silaturahmi

tidak baik manusia hidup sendiri
firman Sang Pencipta
maka dijadikanNya
seorang Hawa
penolong yang sepadan bagi
Adam
maka hidup dalam keduaan
berbeda gender
menjadi penanda dan pemula
sebuah kehidupan majemuk
untuk menaklukkan bumi
dan kesemestaan
di zamannya

di abad-abad modern
relasi  komunikasi
interaksi
antar manusia
menjadi keniscayaan
maka hidup manusia penuh sesak dengan diksi komunikasi
dalam segala bentuk dan konotasinya

dalam sebuah pesta nasional
yang kental dengan aroma politik
dan penobatan
seorang pemimpin baru
maka sebuah dialog
pertemuan
silaturahmi politik
menjadi instrumen penting
bagi perjuangan untuk menggapai kemenangan
koalisi
kolaborasi
pembentukan poros ini dan itu
menjadi bagian dari strategi tim sukses mendulang kemenangan

UUD NRI 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, kemajemukan
adalah vokabulari dan diksi yang secara reflek selalu terucap dalam konperensi pers bersama
diakhir sebuah pertemuan
antar para petinggi dan juragan parpol

pesta nasional
masih 2 tahun lagi ditunggu
dengan risau galau dan beragam manuver memukau
rakyat pemilih menyaksikan semuanya terjadi sambil
terengah-engah
antri minyak goreng dan memilah sapi-sapi bebas pmk
untuk hari raya qurban

silaturahmi
sowan
kunjungan
dialog
dalam memperkuat rasa kebangsaan dan kesatuan
bangsa majemuk
amat penting
singkirkan mindset negatif
tentang Pancasila dan UUD NRI 1945
muliakan sara
dan tidak mereduksinya
sebagai alat politik!

Jakarta, 25 Juni 2022/pk
2.42
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun