Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Koruptor Menggelepar di Ventilator

21 November 2021   06:24 Diperbarui: 21 November 2021   06:26 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ventilator | sumber : https://www.beritasatu.com


pandemi ternyata masih  tetap saja
bersemi
walau nyaris dua tahun kekuatannya coba dilumpuhkan dengan beragam cara
dengan 5 M, prokes, ppkm, vaksinasi, psbb

isoman
dan lain sebagainya

dana pemerintah
dana swasta
dana keluarga
habis-habisan
kering kerontang
tiada bersisa
yang paling kering dan tanpa sisa adalah dana keluarga
tabungan nol
uang pensiun macet dikunyah
lembaga keuangan nonbank
di keluarga yang tetap eksis adalah iman,doa dan pengharapan

pandemi paham sekali soal kesetaraan  
dan kebersamaan
takusah di briefing lagi
wujudnya amat jelas
semua orang tanpa mempertimbangkan usia,gender, sara, fraksi, ikatan primordial apapun
semua selesai tanpa nego dan embargo
dijamah pandemi
minimal satu dua hari
di icu, iccu atau igd

ada kenalanku
terpidana korupsi 5 tahunan
ia dijamah pandemi
di lapas
bersama tiga orang teman satu sel
mereka dibawa ke rumahsakit
sesudah dua hari penciuman
takberfungsi
dan demam tinggi
ketiga-tiganya segera diantar
ke rumah sakit
di beri bantuan
pernapasan
mulai yang sederhana hingga ke ventilator
dua hari dirawat dan sore hari
ketiganya menghembuskan napas penghabisan
dalam posisi masih
menggunakan ventilator

sedih dan prihatin
karena ketiga kenalanku di panggil Tuhan
sebelum secara eksplisit mereka
mengungkapkan niatnya untuk
melakukan metanoia
melakukan tobat nasuha
tobat menyeluruh
bukan parsial

kita semua umat beragama
setiap saat harus menyatakan
pertobatan
harus hidup kudus
patuh ajaran agama
taat hukum yang ditetapkan negara
jika maut datang
maka kita sudah punya tekad untuk
metanoia
dan tobat nasuha
agar anak istri kita akan alami
kebahagiaan
sejati!

Jakarta, 20 November 2021/pk 18.28
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun