Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Seorang Buronan

10 Juni 2021   18:46 Diperbarui: 10 Juni 2021   18:55 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doa Seorang Buronan

koruptor itu
melarikan diri
dari kenyataan
sesudah melahap
milyaran rupiah
dari kantornya

ia pun terbang
ke negeri seberang
lalu mengatur
skenario lanjutan
dengan piawai
sambil menikmati
kehidupan diaspora tanpa beban

setiap saat
ia video call dengan istrinya, anaknya
mendeteksi dan memantau berbagai perkembangan
hidup berlimpah uang di negeri orang
dengan berbuat curang
jauh dari hidup tenang

tatkala ia dililit sepi
nuraninya mengungkap tanya:
untuk apa semua ini mesti di tempuh
jika hidup dicekam cemas waswas
kadang ada juga rasa sesal
membelah hati kecil
ambivalensi menguasai diri
ia lalu tenggelam
dalam mimpi mimpi yang ranum

di suatu malam
ketika gelap menyergap
ia ingat lagi masakecil yang indah bersama kawan-kawan sebaya
teringat jelas pendidikan agama
yang telaten disampaikan ayah ibu
pendalaman agama yang di berikan sosok rohaniwan sepuh

malam itu ia diguncang memori masa lalu
dalam suasana
sunyi,khusuk, penuh devosi
ia melafaz doa :
"ya Tuhan, ini tubuhku berlumur dosa, ini diriku dililit aib dan noda,
ini mulutku penuh narasi cemar dan kemunafikan,
Tuhan ku ingin mengubah hidupku, ku mau bertobat, ku ingin kembali ke jalanMu yang lurus
Tuhan, ku mengetuk dipintuMu
basuh tubuhku dengan rahmatMu!"

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun