Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jalan-jalan ke Kyoto, Kota Sejuta Pesona!

9 Mei 2014   23:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 2357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_335564" align="aligncenter" width="570" caption="Kuil Kiyomizu di kawasan perbukitan Kyoto, Jepang. Ilustrasi/ Kompasiana (Kompas/Frans Sarong)"][/caption]

Beberapa teman saya yang berlibur ke Jepang, hampir semuanya memasukkan kota KYOTO, sebagai tujuan wisata setelah kota Tokyo. Ya, jangankan wisatawan asing, yang katanya banyak jatuh hati pada keindahan kota ini, saya dan keluargapun termasuk yang tergila-gila dengan keelokan kota Kyoto, karena bukan saja kota yang masih terlihat asri keindahan alamnya, tapi juga kota yang terkenal begitu kental budayanya serta adat istiadatnya.

13996169061218559690
13996169061218559690
Sungai Katsuragawa dikaki gunung Arashiyama( dokpri)

Ditambah, Kyoto juga bisa disebut kota yang unik dan mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki kota lain. Orang-orangnya pun sangat santun dan sopan, dengan dialek Kyoto atau yang disebut Kyotoben, yang sangat terkenal dengan tutur kata yang halus dan indah untuk didengar.

13996194011411963304
13996194011411963304

Kyoto, kota seribu kuil (dokpri)

Kota dengan sejuta pesona atau disebut juga dengan kota seribu kuil membuat kota ini tiap tahunnya banyak dikunjungi oleh turis asing dan lokal. Saya paling suka Kyoto, ketika musim gugur tiba, dimana ada daerah pegunungan yang bernama Arashiyama, saat aki (musim gugur) semua daun-daun dipohon yang ada di gunung Arashiyama itu berwarna kuning dan merah. Indah bangeet. Apalagi kalau lihatnya sambil duduk-duduk dipinggir sungai. Minggu kemarin ketika liburan Golden Week, kami (lagi-lagi) menyempatkan diri untuk mengunjungi kota Kyoto. Kali ini saya ngotot sama suami ingin melihat kota Kyoto di pagi hari, karena kalau sudah menuju siang apalagi sore dan malam hari, akan banyak bahkan puenuh sesek orang-orang yang sightseeing, hingga kadang agak sulit untuk bisa berjalan santai, terlalu banyak orang yang lalu lalang. Pusing.

13996160001284320736
13996160001284320736

Menikmati keindahan alam dipagi hari (dokpri)

Dan kesampean mimpi saya, kami tiba di kota Kyoto, pagi hari. Masih sepi, bahkan toko-toko dipinggir jalan tidak ada satupun yang buka. Baguslah. Jadi kami bisa pelan-pelan menikmati keindahan alam pegunungan Arashiyama ini dengan berjalan santai, sambil sesekali kami berhenti hanya untuk memberi remah-remah makanan kepada burung-burung dara yang ada di sepanjang pinggiran sungai Katsuragawa ini.

13996200991509091398
13996200991509091398
Sepiii, belum ada penumpang (dokpri)

Berjalan santai menikmati kemegahan gunung Arashiyama, sampai pada akhirnya kita berada di ujung jalan.  Lalu kami mencoba mencari petunjuk arah  jalan kemana lagi yang kira-kira menarik untuk kita kunjungi dengan berjalan kaki. Dan kebetulan pada petunjuk jalan tertulis Take no Mori atau Bamboo Forest! Ya, kebetulan kami belum pernah ketempat wisata Hutan Bambu Sagano ini, baguslah klop! Anak-anak saya semakin kegirangan ketika kami mulai menyusuri jalan menuju Hutan Bambu, karena tertulis juga dipetunjuknya kalau kemungkinan didalamnya ada monyet yang tiba-tiba nongol hehe kok jadi inget di Sangeh ya :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun