Mohon tunggu...
Wawan Hermawan
Wawan Hermawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi jalan-jalan, membaca, menulis dan membahagiakan orang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengambil Pelajaran pada Alam di Pantai Pangandaran

13 Mei 2024   22:08 Diperbarui: 13 Mei 2024   22:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri

Sekitar pukul 21.00 WIB kami bersama rombongan berangkat menuju pantai pangandaran, menggunakan mode transportasi roda empat, kendaraan yang kami tumpangi melaju menuju pangandaran.

Dalam mobil suasana penuh dengan kehangatan dan kebahagiaan, namun sayang karena berangkat malam hari jadi kami tidak bisa melihat keindahan alam disepanjang jalan tol cipularang.

Karena suasana malam, mata tak kuat menahan kantuk, akhirnya menutup juga, hingga membuat kami tertidur, tak terasa kami terbangunkan di daerah cileunyi, waktu itu mobil masuk ke rest area, selain untuk istirahat supir memberikan kesempatan bagi mereka yang hendak pergi ke toilet.

Lepas dari cileunyi kemudian mobil melaju kembali, sepanjang jalan alunan musik tak henti mendayu-dayu mengantarkan kami tertidur kembali.  


Jalan yang kami lintasi, walau dalam suasana liburan, tidak ada kemacetan yang berarti. Mobil berjalan lancar lancar saja, tidak seperti pada pemberitaan kalau libur jalanan pasti macet, keadaan itu apakah karena malam hari?, atau orang-orang sudah pada nyampai ke lokasi.   

Kenapa macet? karena biasanya kalau musim liburan, akan banyak pengujung yang datang ketujuan yang sama, dalam kondisi ini membuat jalan tidak muat, tumpah penuh dengan kendaraan, tetapi tidak dengan malam itu.

Panjangnya perjalanan menuju pangandaran, tak terasa karena kami dalam keadaan tertidur, sekitar Pukul 04 pagi kami sampai di salah satu masjid yang jaraknya tidak jauh dari lokasi tujuan.

Kami berhenti untuk istrahat, tak lama kumandang adzan suhuh pun terdengar dalam masjid melalui pengeras suara, kami kemudian bergegas untuk mengambil air wudhu, lalu menunaikan shalat subuh berjamaah dengan yang lain.

Setelah selesai kami kemudian melanjutkan perjalanan mencapai tujuan yaitu ke Pantai pangandaran, bila ditempuh dari di masjid itu tujuan akhir pangandaran jaraknya kurang lebih memakan waktu 30 menit.  

Tepat sesuai prediksi sekitar pukul 05.30 kami sampai di parkiran, setelah segala persiapan ke pantai sudah oke, kemudian kami berangkat kebibir kepantai untuk menikmati suasana pagi itu.

Ketika sudah berada di bibir Pantai Pangandaran, bersama anak dan isteri kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke pasir putih.

Maklum suasana liburan, pengunjung begitu membludak, tua muda, laki laki peremuan tumpah semua menikmati indahnya suasana di pasir putih.

Seperti ketika melihat di tayangan televisi, di pasir putih airnya yang kebiru-biruan menambah sauasana semakin indah dipandang, air yang jernih bisa terlihat tembus ke bawah laut, kemudian dikejauhan terlihat bangaki kapal laut terdampar.

Kondisi ini membuat saya penasaran, lalu mencari informasi ke beberapa penduduk setempat, lalu kami menemukan informasi dan penjelasan terkait kapal itu. Bahwa 'bangkai kapal' itu yang ditenggelamkan oleh bu Susi pada tahun 2016 lalu, karena terlibat illegal fishing.

Datang ke Pantai Pangandaran, selain melepas penat dan juga berwisata, yang tak kalah utama adalah kita bisa melakukan tadabur alam.

Iya betul, selain bisa menikmati dan meneguk indahnya Pantai pasir putih yang udaranya segar, sejuk, sejauh mata mamandang air terhampar luas tak bertepi, itu semua memberikan pelajaran kepada kita tentang kasih-Nya yang tak ada ujungnya.

Semua mengingatkan kita akan kuasan-Nya Allah SWT, dan betapa lemahnya kita, kecil, tidak ada apa-apanya, kuasa tuhan yang begitu luas, melebihi luasnya samudera.

Untuk itu, ketika kita berwisata ke pangandaran terutama kita bertadabbur alam, karena tadabur alam sebagai salah satu cara untuk lebih mengenal tanda-tanda kebesaran Allah SW.

Dengan merasakan dan hadir langsung melihat ciptaan-Nya yang indah dan mengagumkan. Tadabbur alam juga termasuk salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta yang dapat meningkatkan keimanan kita.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun