Mohon tunggu...
Wawan Fun Tahsin
Wawan Fun Tahsin Mohon Tunggu... Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Penyuluh Agama Islam, Guru Ngaji, Trainer Fun Tahsin, Konselor Rumah Keluarga Indonesia, Penulis Buku, Pembimbing Umroh/ Haji, Pembelajar, konsultan pendirian rumah quran, Toko Buku & Alquran, Konveksi seragam dewasa/anak serta Wisata Religi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pilih Motor Baru Untuk Kendaraan Keluarga

17 Juli 2025   10:02 Diperbarui: 17 Juli 2025   10:02 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepeda Motor adalah pilihan kendaraan yang menurut saya cukup efisien. Selain konsumsi BBM yang irit, perawatan juga relatif terjangkau, harga juga relatif terjangkau. Daripada memaksakan diri kredit, kami memilih bertahan dengan motor lama sambil menabung untuk membeli yang baru. 

Kendaraan pertama saya beli ketika awal-awal bekerja, sekitar tahun 2007. Kendaraan seken yang terbeli waktu itu honda supra fit keluaran tahun 2005. Namanya pemula, meskipun banyak teman bilang itu harga yang kemahalan saat itu, tetapi saya tidak begitu peduli, lha wong sudah terbeli. Saya nikmati kendaraan tersebut dengan memaksimalkan potensinya, selain untuk pulang balik kerja tempat tinggal, juga untuk mengambil barang dagangan, jalan-jalan kalau libur, dan juga mudik. Dari Bandung ke Jogja, 100 ribu sudah cukup untuk bensin pulang perginya plus jajan angkringan.

Seiring waktu, saya bisa hijrah ke yogya tahun 2008 akhir. di Jogja, punya motor itu sesuatu banget. Karena disini angkot tidak setiap waktu ada, juga kehidupan setelah gelap juga meredup saat itu. Apalagi tahun-tahun awal pindah ke Jogja tinggalnya di Cangkringan, salahsatu kecamatan paling atas di Jogja sekaligus lereng gunung merapi. Motor kendaraan utama yang tidak tergantikan, untuk ke sawah, untuk ke kota, untuk berkunjung ke saudara, dan seterusnya.

Kami, alhamdulillah, bisa meremajakan motor tahun 2013, setelah 5 tahun. itu pun rezeki. Karena ada saudara yang memberikan motornya dengan harga terjangkau dan pembayarannya bisa bertahap tanpa bunga. Baru pada tahun 2021, tabungan kami cukup untuk membeli motor plastikan alias baru dari dealer. 

dalam perjalanan menabung itu, banyak ejekan, sindiran bahkan mungkin termasuk bully-an dari yang halus sampai kasar terkait kondisi motor kami, yang lama tidak berganti. Tetapi bagi kami, anjing menggonggong kafilah berlalu. Jika memang sudah rezekinya kami pakai motor baru, ya pasti akan terjadi ketika mimpi sudah menetapi taqdirNYA. 

Toh, baik motor baru maupun lama memiliki kesamaan prinsip layanan. Kalau panas tidak kehujanan. Kalau hujan tidak kepanasan.

semoga semua pengendara sepeda motor selalu diberikan kesabaran keselamatan kelancaran berkendara, diberikan rasa syukur dan keberkelimpahan, diberikan kesabaran atas semua ujian dan musibah, diberi rezeki yang halal berkah melimpah, terlunaskan semua hutang-hutangnya, hidup bahagia dan taqwa istiqomah hingga husnul khotimah. aamiin

#kendaraantemanperjalanan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun