Pilar 3: Strategi Transformatif: Kiai sebagai Mursyid Bisnis
Kekhawatiran terbesar adalah, "Apakah para guru pesantren memiliki kompetensi bisnis?"Â Mereka tidak perlu menjadi CEO, tetapi mereka wajib menjadi Mursyid (pembimbing moral) bisnis.\
Peran Sentral Kiai dan Etika Bisnis
Kompetensi Kiai terletak pada nilai, etika, dan filosofi. Peran pesantren bukan mengajarkan cara membuat laporan keuangan, tetapi memastikan bahwa bisnis dijalankan secara etis dan jujur.
- Fiqh muamalah sebagai fondasi: kiai bertugas memastikan santripreneur memiliki fondasi fiqh muamalah (etika transaksi dan bisnis Islam) yang kokoh. Ini adalah pembeda utama santripreneur dari pengusaha sekuler.
- Fasilitasi kemitraan: Pesantren transformatif berfungsi sebagai fasilitator. Mereka mendatangkan pelatih profesional, menggandeng perusahaan, atau bekerja sama dengan program pemberdayaan ekonomi (seperti Program Santripreneur BUMN) untuk menyediakan skill teknis.
- Sarana Kepemimpinan: Pesantren menggunakan sistem komunal dan Kopontren sebagai laboratorium kepemimpinan. Di sana, santri belajar manajemen, negosiasi, dan resolusi konflik---semuanya dibingkai oleh etika Islam yang diawasi oleh Kiai.
Mencetak Pribadi Ulul Albab
Pesantren transformatif adalah pesantren yang menyadari bahwa relevansi di tantangan ekonomi ditentukan oleh kemampuannya mencetak lulusan yang utuh. Kuncinya adalah menyatukan kembali ilmu agama sebagai etika dan ilmu bisnis sebagai skill . Mencetak santripreneur ulul albab bukanlah beban tambahan, melainkan strategi revitalisasi yang paling cerdas.
Ini adalah cara pesantren membuktikan kepada publik bahwa mereka mampu menghasilkan pribadi yang tidak hanya saleh dalam ibadah, tetapi juga cakap dalam memimpin ekonomi dan membawa kesejahteraan bagi bangsa, pesantren akan kembali tegak sebagai pilar utama bangsa, secara material spiritual.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI