Semua orang hampir pasti pernah mengalami jatuh cinta dan juga putus cinta, kehilangan pasangan hidup, orang terkasih. Jatuh cinta tentu saja berbunga-bunga, namun bagaimana dengan putus cinta? Apakah bisa menggambarkannya ? Demikian juga jika kehilangan seseorang yang sangat dikasihi, siapapun itu.
Bertahan dari putus cinta ataupun kehilangan seseorang bisa menjadi salah satu pengalaman tersulit dan menyakitkan secara emosional dalam hidup kita, hidup dapat terasa seperti hati tercabik-cabik. Kita tidak bisa terus larut dalam keadaan seperti ini, karena akan mengganggu langkah hidup selanjutnya. Perlu segera mengambil langkah yang seharusnya agar kembali normal.
Rasa sakit mungkin tidak bisa hilang sepenuhnya, namun kita ingin segera melewatinya agar dapat melanjutkan hidup dengan baik
1. Jangan Lawan Perasaanmu
Putus cinta menimbulkan beragam emosi negatif yang jika diabaikan akan memperpanjang proses berduka. Hadapi dan rasakan emosi tersebut karena rasa sakit akan berkurang seiring waktu.
2. Bicarakan Terbuka Perasaan Anda
Membicarakan perasaan dengan orang terdekat terkait putus cinta sangat ampuh untuk mengelolanya. Memendam perasaan negatif tidak efektif. Jangan mengisolasi diri atau menjauhi orang yang bisa memberi dukungan.
3. Tuliskan Pikiran dan Perasaan Anda
Orang tidak selalu ada saat Anda butuh meluapkan emosi, beberapa perasaan mungkin terlalu pribadi untuk dibagikan. Menuliskan perasaan dapat membebaskan dan memberikan perspektif baru.
4. Sadari Bahwa Putus Cinta adalah Resiko yang Sangat Mungkin Dialami
Putus cinta adalah bagian alami dari proses mencari pasangan yang cocok; kita akan mengalami beberapa hubungan sebelum menemukannya, terimalah sebagai bagian dari pengalaman hidup.
5. Jangan Mempersonalisasi Kehilangan
Wajar menyalahkan diri setelah putus, tapi jangan berlarut. Rasa sakit sering muncul karena menganggap kehilangan sebagai kesalahan pribadi dan menyesali pilihan. Lebih baik lihat berakhirnya hubungan sebagai jalan terbaik. Tidak ada yang memulai hubungan dengan niat gagal atau menyakiti.
6. Prioritaskan Perawatan Dasar Diri
Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi meski sedih dan tertekan. Tetap makan sehat, tidur cukup, dan berolahraga rutin untuk meningkatkan fisik dan psikologis (endorfin membuat Anda merasa lebih baik).
7. Kembali ke Rutinitas
Putus cinta bisa menimbulkan kekacauan. Melanjutkan rutinitas memberi kestabilan dan kenormalan. Kurangi ekspektasi sementara, lalu segera kembali ke rutinitas untuk menenangkan diri dan mengembalikan kontrol.
8. Manjakan Diri
Setelah putus cinta, inilah waktunya memanjakan diri. Lakukan hal yang membuat diri merasa lebih baik, seperti makan di restoran spesial, nonton film dengan teman, mandi air hangat, pijat, liburan singkat, membeli sesuatu yang baru, mengambil cuti akhir pekan, yoga, atau membaca buku favorit.
9. Beri Diri Kelonggaran
Wajarlah jika tidak berfungsi maksimal karena tekanan emosi. Kurangi beban sementara, seperti istirahat dari belajar atau belajar lebih sedikit, bahkan menarik diri dari kelas atau mengurangi jam kerja paruh waktu. Ini memberi waktu memproses kehilangan, dan wajarlah jika nilai turun sedikit.
10. Jangan Hilangkan Kepercayaan pada Orang atau Hubungan
Jangan menggeneralisasi bahwa semua pria/wanita itu buruk atau tidak dapat dipercaya hanya karena pengalaman putus cinta. Keyakinan ini akan menutup peluang hubungan baik di masa depan. Teruslah terbuka dan bertemu orang baru untuk menemukan pasangan terbaik.
11. Lepaskan Harapan untuk Kembali Bersama
Kecuali ada bukti kuat akan rujuk, lepaskan harapan ini. Penutupan hubungan mustahil jika terus berharap. Ini hanya memperpanjang kesedihan dan membuat diri seperti tampak putus asa, merusak harga diri. Hidup terlalu singkat untuk menunggu mantan kembali.
12. Jangan Bergantung pada Mantan untuk Dukungan atau Berusaha Berteman
Tidak membantu bergantung pada mantan setelah putus, terutama untuk mengatasi rasa sakit. Sulit melupakan jika terus bertemu atau berteman. Setelah beberapa bulan tanpa kontak, pertemanan mungkin, tetapi tunggu hingga Anda merasa sangat kuat secara emosional.
13. Hindari Strategi Koping yang Tidak Sehat
Hindari cara mengatasi putus cinta yang tidak sehat seperti minum berlebihan, narkoba, makan berlebihan, menyakiti diri sendiri, berjudi berlebihan, atau menjadi gila kerja. Meskipun tergoda menghindari kesepian dan sakit, gunakan cara koping yang lebih sehat.
14. Buat Daftar Sifat Menyebalkan Mantan Anda
Jika terus merindukan mantan atau merasa cocok dengannya, buat daftar sifat buruknya. Refleksi dapat mengungkap ketidakcocokan yang memudahkan Anda melepaskan dan menyadari ada pasangan yang lebih baik.
15. Hindari Godaan untuk Balas Dendam
Meskipun tergoda membalas dendam pada orang yang menyakiti Anda, pilihan ini bisa berakibat buruk (tuntutan pidana jika merusak mobil, menguntit, dll.). Meskipun terasa baik saat marah, ini hanya membuat Anda merasa lebih tidak terkontrol. Minimalkan kontak untuk mencapai akhir keputusan.
16. Pelajari Apa yang Bisa Anda Ambil dari Hubungan Itu
Kita bisa belajar banyak dari semua hubungan, terutama yang menyakitkan. Setelah berakhir, luangkan waktu merenungkan dan menuliskan pelajaran agar hubungan di masa depan lebih baik. Namun, jangan menyalahkan diri sendiri atas kegagalan hubungan. Belajar mempromosikan pertumbuhan, menyalahkan diri hanya memperpanjang penderitaan.
17. Buat Daftar Semua Keuntungan Menjadi Lajang
Meskipun menjadi lajang lagi mungkin tidak menyenangkan jika bukan pilihan Anda, ingatkan diri sendiri akan manfaatnya: lebih fokus pada diri, lebih mengontrol rutinitas harian, lebih banyak waktu bersama teman dan keluarga, dan aktifitas lainnya.
18. Lakukan Ritual Penutupan
Pada titik tertentu dalam melepaskan dan berduka, ritual penutupan bisa sangat membantu. Tindakan simbolis ini bisa sangat bermakna jika dipikirkan matang dan waktunya tepat. Contohnya: menulis surat perpisahan untuk diri sendiri atau mantan, menghapus semua foto mantan, atau membakar kenangan tentang mantan secara seremonial.
19. Ingatlah Bahwa Anda Bisa Bertahan Sendiri
Ingatkan diri sendiri bahwa Anda bisa bertahan sendiri sebelum menjalin hubungan dan akan bisa bertahan lagi setelah putus. Kita semua perlu mandiri terlepas dari ada hubungan atau tidak.
20. Mulai Mencari Pasangan Lagi
Meskipun sulit menentukan waktu yang tepat untuk mencari pasangan lagi, jangan terburu-buru dan jangan menunggu terlalu lama. Anda perlu berduka dan belajar dari hubungan masa lalu, tetapi Anda juga harus melanjutkan hidup lagi dengan normal.
Ref: Kim Maertz, Mental Health Centre, University of Alberta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI