Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gajah Mada: Sumpah Palapa Pemersatu Nusantara

3 Maret 2025   22:35 Diperbarui: 8 Maret 2025   12:17 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gajah Mada (Ilustrasi AI/Wawan Ridwan AS)

Di hadapan semua keluarga istana dan para menteri, Gajah Mada diangkat oleh wali mahkota menjadi patih amangkubumi. Mahapatih yang mengendalikan pusat pemerintahan Majapahit. Jabatan tertinggi dalam pemerintahan. Gajah Mada sangat terharu gembira oleh pengangkatan itu. Teringat masa lalunya yang gelap dan cita-cita tingginya. Gembira karena dengan jabatannya yang tinggi itu ia dapat melaksanakan segala cita-citanya. Cita-cita yang sudah sejak lama dipendamnya.

Segera setelah memangku jabatan kepala pemerintahan, Gajah Mada menyusun pemerintahan. Pembangunan negara di pusat pemerintahan dan di daerah-daerah dilakukan dengan giat sekali. Kesejahteraan sangat diperhatikan. Pertanian dan perekonomian negara dikembangkan. Kapal-kapal dagang Majapahit berlayar sampai ke negeri-negeri yang jauh.

Sejalan dengan usaha memakmurkan rakyat, dan membangun perekonomian negara, Gajah Mada membangun Angkatan Perang. Armada Laut sangat mendapat perhatian besarnya.

Pidato Sumpah Palapa Gajah Mada

Empat tahun setelah memangku jabatannya, Gajah Mada mengumumkan cita-cita politiknya. Di hadapan kedua raja putri, wali mahkota, dihadiri semua menteri, keluarga istana dan rakyat Gajah Mada mengucapkan pidatonya. Membentangkan tujuan pemerintahannya. Pidatonya berapi-api disambut hadirin dengan riuh rendah.

Berkatalah Gajah Mada di akhir pidatonya, "Paduka Rani Majapahit, wali mahkota yang saya junjung tinggi, para menteri dan hadirin sekalian. Rencana pemerintahan saya, telah saya bentangkan. Saya merasa berbahagia mendapat kepercayaan dari Paduka Wali mahkota mengatur dan mengendalikan pemerintahan. Tugas itu akan saya laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan kesediaan mengorbankan jiwa raga untuk negara."

"Karena itu dengarlah oleh tuan-tuan sekalian. Saya akan berhenti berpuasa makan buah palapa, saya baru dapat menikmati kesenangan hidup jikalau seluruh kepulauan Nusantara telah bersatu di bawah mahkota Majapahit. Jika Gurun, Doran, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik telah bernaung di bawah mahkota Majapahit. Jika itu semuanya telah tercapai, barulah saya beristirahat!"

Kata-kata Gajah Mada yang terakhir inilah yang terkenal dengan Sumpah Sakti Gajah Mada atau Sumpah Palapa.

Banyak yang mengejek dan menentang cita-citanya. Tapi semua penghalang disingkirkan oleh Gajah Mada. Apapun taruhannya Sumpah Palapanya harus terlaksana.

Waktu Gajah Mada mengucapkan sumpahnya itu ia baru berumur kira-kira tiga puluh empat tahun. Wilayah kekuasaan Majapahit hanya Jawa Timur dan sebahagian Jawa Tengah. Kerajaan-kerajaan yang tadinya tunduk kepada mahkota Majapahit melepaskan diri satu per satu. Pusat pemerintahan sangat lemah sebelum dipegang Gajah Mada diakibatkan Pemberontakan-pemberontakan.

Sepuluh tahun sudah Gajah Mada mengendalikan pemerintahan. Perekonomian maju pesat. Rakyat semakin bertambah kemakmurannya. Angkatan Perang Majapahit adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun