Membaca tulisan "APA REKOMENDASIMU UNTUK MAKANAN LOKAL MBG?" saya jadi ikut merenung, ternyata kita sering terlena dengan makanan instan, cepat saji, atau produk luar negeri, sampai lupa kalau Indonesia punya kekayaan kuliner yang begitu luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke, hampir setiap daerah memiliki makanan khas yang tidak hanya enak, tetapi juga sarat dengan cerita, budaya, dan kearifan lokal.
Menurut saya, makanan lokal bukan sekadar soal rasa. Ia adalah identitas. Lewat makanan, kita bisa mengenalkan siapa diri kita, dari mana kita berasal, bahkan bagaimana sejarah masyarakat terbentuk. Karena itu, mendukung makanan lokal sama artinya dengan menjaga warisan budaya bangsa.
Kalau diminta menyebut makanan lokal yang saya rekomendasikan, jujur agak sulit, karena terlalu banyak! Tapi ada beberapa yang menurut saya harus terus kita jaga dan promosikan.
Pertama, pepes ikan. Menu sederhana ini ada di banyak daerah, dengan variasi bumbu berbeda. Ada pepes ikan mas dari Jawa Barat, pepes peda di Betawi, hingga pepes patin di Sumatera. Teknik membungkus dengan daun pisang dan mengukusnya bukan hanya membuat rasa lebih sedap, tetapi juga ramah lingkungan---minim limbah plastik.
Kedua, tempe. Produk fermentasi kedelai ini sudah diakui dunia sebagai superfood. Tempe murah, bergizi tinggi, bisa diolah jadi lauk sehari-hari sampai makanan modern. Sayangnya, kita sendiri sering meremehkannya. Padahal kalau dikemas dengan baik, tempe bisa jadi ikon kuliner Indonesia di mancanegara.
Ketiga, jajanan pasar seperti klepon, lupis, dan cenil. Rasanya manis, harganya terjangkau, dan selalu menghadirkan nostalgia. Makanan-makanan ini perlu ruang untuk tetap hidup, jangan sampai kalah oleh tren kue kekinian yang cepat viral tapi cepat hilang juga.
Saya percaya, mendukung makanan lokal tidak harus dengan hal besar. Mulai dari hal kecil saja: membeli produk UMKM, memilih makanan tradisional saat ada acara, hingga mempromosikan lewat media sosial. Dengan begitu, roda ekonomi lokal berputar, petani dan pedagang kecil terbantu, sekaligus budaya kita tetap terjaga.
Akhirnya, saya ingin mengajak kita semua untuk lebih sering bertanya pada diri sendiri: sudahkah hari ini kita mendukung makanan lokal? Karena setiap suapan bukan hanya soal kenyang, tetapi juga soal identitas dan keberlanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI