Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mencintaimu karena Tuhanku

14 November 2019   10:10 Diperbarui: 14 November 2019   10:11 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Jangan pernah tutup kedua matamu sebelum engkau mampu melihat bayanganmu ada di kedua bola mataku.

Dan jangan pernah engkau biarkan detak jantungmu berhenti  sebelum jemari tanganmu itu mampu merasakan detak jantungku yang berdetak lebih kencang setiap kali aku mengingatmu.

Jangan biarkan mulutmu terkatup sebelum aku berikan kecupan manisku padamu, kecupan manis penuh kelembutan dan kehati-hatian seperti saat aku pertama kali mengecup bibir mungilmu itu.

Jangan biarkan telingamu itu tak lagi mampu menangkap suara sebelum engkau mendengarkan aku berbisik di telingamu, "Bahwa aku sayang kamu".

Dan jangan biarkan nafasmu terhenti sebelum engkau kembali hirup aroma tubuhku, aroma tubuh yang akan membawamu ke alam keabadian rasaku.

Jangan pernah ucapkan, "Tuhan ambilah nyawaku" Sebelum engkau berhasil bertemu denganku.

Duhai Bidadariku di seberang lautan, aku lelakimu yang pernah bersumpah untuk mendatangimu walau harus menembus ruang dan waktu.

Dengarkanlah suaraku secara perlahan-lahan dengan rasamu, suara yang selalu terdengar di pagi dan petangmu. "Ketika engkau mencintaku, jangan katakan, aku sangat mencintaimu melebihi apapun yang ada di dunia ini"; tapi katakan, aku mencitaimu karena Tuhanku"

Jangan pernah berpikir bahwa engkau akan dapat bertemu dengan Tuhan tanpa melewati jalan ini bersamaku, sebab jalan ini adalah cinta yang akan membawamu kepada Tuhanku dan Tuhanmu.

Karena cinta, kita berada di jalan ini dan cintalah yang telah membawa kita ke tempat ini. Jalan lurus yang akan membawa engkau dan aku ke alam keabadian. Alam keabadian dimana hanya ada Tuhanku dan Tuhanmu yang ternyata adalah satu.


Warkasa1919

Catatan : Di buat oleh, Warkasa1919.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun