Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[AdS] Jalan Lurus

24 Oktober 2019   11:59 Diperbarui: 24 Oktober 2019   12:45 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kembalilah ke Makam Keramat di mana engkau pernah memberikan kenikmatan padaku, dan akupun telah memberikan kenikmatan padamu. Kamu milikku dan selamanya akan tetap menjadi milikku.

Aku istrimu, karena sesungguhnya ijab qobul yang terucap dari bibir wanita itu adalah ucapanku kepadamu.

Waktumu bersama wanita itu di dunia ini sudah habis, sudah saatnya engkau pergi dari kehidupannya dan sesuai perjanjianmu dulu, sudah waktunya engkau datang kembali ke Makam Keramat itu untuk mengabdi kepadaku. Aku adalah tuanmu dan engkau adalah hambaku, kenikmatanku adalah kenikmatanmu, nikmatilah sepuasmu, engkau dan aku satu dan sesuai janji Tuhanku, kenikmatan bersamaku akan kekal hingga di hari pembalasan itu tiba, masih cukup banyak waktu bagi kita untuk melepaskan nafsu hingga hari yang di janjikan itu tiba."

*****

"Sekarang Akang iklas, jika memang ini adalah jalan satu-satunya untuk memutuskan rantai setan yang sudah sekian lama membelenggumu selama ini," 

Lelaki tampan bertubuh gempal yang memelihara jenggot di dagunya itu menatap mata wanita cantik berkacamata yang mengenakan kerudung panjang berwarna merah marun yang sudah kembali ketempat duduknya, setelah tadi sempat duduk bersimpuh di depannya saat mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Dulu saya memintanya secara baik-baik, dan sekarangpun dengan sepenuh hati saya kembalikan dia secara baik-baik pada bapak dan ibu, dua puluh satu tahun lamanya saya mencoba untuk mempertahankannya untuk mendampingi saya, tapi malam ini saya sadar, bahwa memang benar cinta tidak bisa di paksakan."

Lelaki tampan bertubuh gempal yang memelihara jenggot di dagunya itu berkata sambil tersenyum getir sambil menatap ke semua orang yang ada di dalam ruang tengah keluarga besar mertuanya itu.

Wanita cantik berkacamata yang mengenakan kerudung panjang berwarna merah marun di padan dengan rok kain batik panjang itu menatap ke arah Lelaki tampan bertubuh gempal yang memelihara jenggot di dagunya, lalu menatap wajah lelaki muda di sebelahnya. Tanpa terasa butiran air matanya kembali menetes di kedua pipinya. Walau dulu dia sempat begitu membenci pria yang pernah menjadi pendamping hidupnya itu, terlebih setelah dia tahu bahwa semua kenakalannya ini akibat setan yang di masukan ke dalam tubuhnya akibat perbuatan jahatnya yang telah mengguna-gunai dirinya itu, tapi entah kenapa saat ini dadanya terasa begitu sesak saat mendengar ucapan tulus dari pria yang telah memberikannya dua orang buah hati itu.

Ucapan tulus dari seorang pria yang pernah menjadi suami-nya, ucapan tulus dari seorang pria yang dengan jujur meminta maaf dan mengakui semua kesalahan masa lalunya, ucapan pria yang masih tetap begitu mencintai dirinya di detik-detik terakhir perpisahaannya. Dan ucapan pria yang dengan lapang dada melepaskan wanita yang begitu di cintainya itu demi kebaikan mereka berdua. Dia sadar, sebenarnya Lelaki bertubuh gempal itu pria baik, hanya saja dia terjerat oleh nafsunya sendiri, hingga menghalalkan segala cara untuk dapat memiliki dirinya, hingga perjanjian dengan Setan pun dia lakukan demi untuk terus dapat memilikinya.

"Demi kebaikanmu, bagaimanapun juga Akang tahu, dulu kamu adalah wanita baik-baik, dan karena kekhilafan Akang padamu makanya kamu bisa menjadi seperti ini. Dan saat ini, dengan kesadaran penuh Akang menjatuhkan talak tiga kepadamu, agar ringan jalanmu menuju ke arah yang lebih baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun