Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Enam Belas Dua Puluh

5 Juli 2019   00:38 Diperbarui: 5 Juli 2019   07:46 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara keramaian kota yang pernah menjadi tempat kelahiranmu, di antara tatapan mata orang-orang yang lalu lalang di depanku, saat ini pun aku masih seperti sedang duduk berdua denganmu di bangku  ini. Semua kenanganku bersamamu masih terlihat jelas di mataku. Tubuhku berada di tempat ini, tapi hati dan pikiranku saat ini terbang bersama semua kenanganku bersamamu di enam belas dua puluh yang telah lalu.

"Berjanjilah," pintamu pelan, setengah berbisik di telingaku.

"Berjanji untuk apa?" tanyaku sambil menatap paras cantik wajahmu.

"Berjanjilah padaku, bahwa apapun yang akan terjadi, Mas tidak akan pernah meninggalkanku."

"Iya, Aku berjanji." jawabku pelan, sambil tersenyum menatap mata indahmu.


Di enam belas dua puluh, sebelum berpisah denganku, engkau kembali menangis sesegukan di bahuku.

"Kenapa engkau menangis? Apa engkau menyesal, telah bertemu denganku di tempat ini?" tanyaku sambil mengusap air matamu.

"Tidak! Aku bahagia, bahkan, saat ini aku masih seperti bermimpi. Hingga detik ini pun aku masih seperti tidak percaya, bahwa engkau dan aku telah menyatu di tempat ini." Jawabmu, sambil berusaha menahan tangismu.

"Begitupun aku," bisikku pelan, sambil kembali mengecup lembut bibirmu.

"Jika ini adalah mimpi, aku tidak ingin terjaga saat ini." katamu pelan, sambil menatap sendu ke arahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun