Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rindu Pertemuan dan Kodrat yang Terawat di Pos Ronda

16 September 2025   19:07 Diperbarui: 17 September 2025   04:20 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pos ronda kami, tempat warga saling temu dan jaga melalui siskamling. (Dokumentasi Pribadi)

Sejak saat itu, sebuah gazebo di tengah komplek menjadi pos ronda. Dengan bergotong royong warga mengecat ulang dan menambah beberapa isian serta kursi-kursi tambahan di sekitarnya.

Revitalisasi gazebo sebagai pos ronda terasa manfaatnya saat pandemi Covid-19 lalu. Tempat itu menjadi semacam posko untuk memantau hilir mudik orang yang keluar masuk komplek, termasuk saat malam hari.

Yang tertinggal di pos ronda saat hari terang: bantal, sarung, dan wajan. (Dokumentasi Pribadi)
Yang tertinggal di pos ronda saat hari terang: bantal, sarung, dan wajan. (Dokumentasi Pribadi)

Seterusnya hingga sekarang, pos ronda menjadi salah satu ruang pertemuan kecil di komplek kami yang tenang ini. Kadang perjumpaan atau perkenalan lebih dekat dengan tetangga yang baru pindah dimulai dari pos ronda. 

Kesepakatan untuk menjenguk tetangga yang sakit juga kerap diinisiasi di pos ronda. Tak jarang informasi yang belum sempat dibagikan di grup whatsapp terlebih dahulu terlontar saat ronda malam. Sementara menjelang hari-hari penting seperti peringatan HUT RI, obrolan-obrolan ringan di pos ronda kerap menghasilkan usulan-usulan yang dibawa ke rapat warga.

Semakin hari dirasakan bahwa kemunculan warga di pos ronda pada malam hari tidak sekadar memenuhi tugas bergiliran yang telah disepakati. Lebih dari itu, ada semacam perjumpaan yang dihayati dan dirayakan di antara warga.

Seolah ingin mengkompensasi ketiadaan waktu berinteraksi saat hari terang, warga komplek, terutama kaum prianya menjadikan pos ronda sebagai ruang untuk saling bertemu saat hari telah gelap.

Beberapa jam di pos ronda sudah cukup untuk membangun ikatan rasa saling kenal dan peduli antar warga. Sekadar ikut duduk dan berbincang selama 1 atau 2 jam tak dipermasalahkan. Hadir sebentar untuk membawa titipan cemilan dari keluarga pun akan dirayakan penuh simpati.

Bagi warga, siskamling atau ronda malam merupakan salah satu cara warga merawat kodrat dan perannya sebagai makhluk sosial. Pos ronda pun menjadi saksi bahwa manusia pada dasarnya selalu membutuhkan dan menghendaki ruang untuk bersama.

Warga yang tak sempat saling menyapa pada pagi hari menjadikan pos ronda sebagai tempat untuk berinteraksi. Mereka yang pagar rumahnya nampak selalu tertutup bukan karena tak ingin menyapa dan bicara dengan tetangga. Jauh dalam hati mereka ada dorongan sebagai makhluk sosial yang merindukan pertemuan dan tatap muka dengan sesamanya. Hanya saja rutinitas dan waktu membuat warga tak bisa memiliki keluwesan yang sama. Maka ronda malam menjadi saat perjumpaan para makhluk sosial untuk menjalani kodrat mereka. 

Di pos ronda warga saling bertemu menebus waktu pertemuan yang hilang pada pagi hingga sore hari. Di pos ronda pula warga memenuhi kebutuhan dan kerinduannya pada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun