Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aplikasi "Korupsi Go" untuk Membantu Koruptor Sebelum Kena OTT

17 November 2021   12:21 Diperbarui: 17 November 2021   12:21 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ditangkap KPK (foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso).

Mari kita bayangkan ada semacam sistem peringatan dini bagi koruptor. Semacam aplikasi yang memberikan notifikasi kepada pejabat yang korup bahwa ia sedang diincar KPK, Polisi, atau Kejaksaan.

Ibaratkan aplikasi itu bernama "Korupsi Go" yang bisa diunduh dan digunakan oleh siapapun yang berencana melakukan korupsi. Bagi calon koruptor atau koruptor pemula, aplikasi ini akan memberikan panduan dan kiat sukses melakukan korupsi dilengkapi rekomendasi sektor-sektor yang bisa diincar beserta risikonya. Sementara bagi koruptor kakap, "Korupsi Go" membantu melancarkan korupsinya secara lebih terencana, sistematis dan "transparan".

Aplikasi ini haruslah canggih. Fitur dan teknologinya gabungan dari mobile banking, dompet digital, dan tracker GPS.

Seperti aplikasi digital pada umumnya, pengguna "Korupsi Go" harus mendaftar dengan mengisi identitas. Verifikasi biometrik diperlukan agar tidak ada kesamaan identitas antar koruptor.

Aplikasi ini akan mencatat dan melaporkan saldo hasil korupsi secara berkala. Pilihannya bisa harian, mingguan, dua mingguan, atau bulanan. Pengguna bisa menetapkan batas atau target korupsi yang ingin didapatkannya.

Setiap ada pencapaian korupsi, aplikasi akan mengirimkan notifikasi secara realtime. Bunyinya: "selamat dana sebesar Rp1.000.000,00 sudah ditambahkan ke kantung korupsi anda".

Notifikasi tersebut akan diikuti dengan motivasi yang berbunyi: "tingkatkan terus jumlah korupsi anda dan nikmati beragam keistimewaan hidup tanpa batas".

Aplikasi "Korupsi Go" juga dilengkapi fitur "Pencucian Uang". Lewat fitur ini koruptor bisa menyamarkan jejak dan hasil korupsinya. Ada menu yang bisa dipilih, misalnya: "transfer ke keluarga dan teman", "beli saham klub sepakbola", "donasi terorisme", dan "buat yayasan".

"Korupsi Go" juga bisa memudahkan setiap koruptor untuk menemukan sesama koruptor yang bisa diajak berteman. Dengan saling mengaktifkan fitur "Temukan Teman" berdasarkan tracker GPS, seorang pengguna aplikasi "Korupsi Go" akan mengetahui ada berapa koruptor di dekatnya.

Fitur tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun grup arisan koruptor, kelompok belaja koruptor, kelompok darmawisata koruptor, atau paguyuban koruptor dengan minat serupa. Misalnya, koruptor spesialis bansos bencana, koruptor spesialis tempat ibadah, koruptor acara olahraga, dan lain sebagainya. Bisa pula membentuk paguyubun koruptor menurut wilayah agar koruptor-koruptor dari daerah atau kota yang sama bisa semakin solid dan saling menolong.

Fitur terpenting dari aplikasi "Korupsi Go" adalah fitur pengingat bernama "Pertobatan".  Inilah fitur yang akan memberi tahu koruptor sebelum di-OTT.

Mekanismenya ialah saat target jumlah korupsi sudah terpenuhi, aplikasi akan mengirimkan nofitifikasi: "Jumlah korupsi anda sudah mencapai target Rp1.000.000.000,00 dan anda sudah masuk ke dalam daftar OTT".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun