Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

5 Buku Bagus untuk Dibaca saat Ramadan

14 Mei 2018   09:09 Diperbarui: 14 Mei 2018   15:41 2777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku dan bacaan bagus (dok. pri).

Bulan Ramadan adalah saat yang baik dan menyenangkan untuk membaca. Entah diakui luas, entah tidak. Tapi selama ini saya merasa Ramadan selalu menciptakan suasana yang mendorong munculnya keinginan membaca lebih banyak.

Buku-buku bernuansa Islam tentu menjadi bacaan yang paling pas untuk menemani perjalanan puasa Ramadan. Tapi bacaan Islami itu tidak harus berorientasi pada buku teks agama atau kumpulan ceramah. Bisa juga dari buku-buku bergenre biografi, esai, maupun cerita fiksi. 

Beberapa buku yang telah saya baca berikut ini mungkin bisa menjadi bacaan yang bagus di kala Ramadan. Kelimanya masih mudah ditemui di toko-toko buku dan di lapak-lapak penjual buku online sehingga bisa dipilih kapan saja.

1. Lukisan Kaligrafi (Penerbit Kompas)

Siapa sangka Ahmad Mustofa Bisri yang memiliki nama populer Gus Mus mahir menulis cerita fiksi? Tokoh muslim sekaligus ulama kharismatik ini ternyata manjadikan cerpen sebagai salah satu media dakwah. Bungai rampai "Lukisan Kaligrafi" adalah salah satu buktinya. 

Buku
Buku
Buku ini berisi 15 cerita pendek karya Gus Mus yang sebagian besar di antaranya pernah dimuat di berbagai media cetak. Dalam buku ini Gus Mus menghadirkan perenungan dan refleksi yang menyentuh lewat tokoh-tokoh dan latar cerita yang begitu dekat dengan keseharian kita.

Misalnya, cerita tentang Nasrul yang menjadi pengikut dan pemuja Mbah Sidiq, tapi kemudian sadar bahwa orang yang dipujanya bukanlah ulama teladan karena sangat menggilai uang, harta, dan wanita. Lalu Gus Mus menyentil orang-orang yang rajin mengikuti pengajian dan pertemuan agama, tapi perilakunya tidak berubah menjadi lebih baik. Bahkan, masih melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Selain itu, buku ini juga menghadirkan cerita-cerita romantis dengan latar kehidupan pondok pesantren.

Bahasa dan gaya bertutur dalam buku ini membuat cerita-ceritanya tak berjarak dengan pembaca. Lukisan Kaligrafi adalah bacaan yang menyegarkan dan mencerahkan.

2. Ngaji Toleransi (Quanta-Elexmedia Komputindo)

Kegaduhan agama yang sering terjadi di tengah masyarakat salah satunya timbul karena pemuka agama yang dakwahnya menampilkan sikap menentang perbedaan. Pemahaman agama yang dangkal memicu melemahnya toleransi dan meredupnya kearifan yang semestinya terpancar dari para penganut agama. 

"Ngaji Toleransi" yang ditulis oleh Ahmad Syarif Yahya tidak menutup-nutupi kenyataan tersebut. Namun, juga memaparkan dan mencontohkan solusi-solusi untuk menghidupkan semangat kerukunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun