Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Penguasaan Debat 13 Januari, Agus-Sylvi 15%, Ahok-Djarot 60%, Anies-Sandi 25%

13 Januari 2017   08:15 Diperbarui: 14 Januari 2017   17:57 27965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: andigaulbgt0123.blogspot.com/shaolin, kompas.com/sandiaga uno - edited by wara katumba

Kesuksesan apa yang dimiliki Anies-Sandi selama di pemerintahan? Apakah pemecatan dari Menteri Pendidikan tergolong sukses? Entahlah!

Melihat gaya kampanye Anies-Sandi tidak akan jauh berbeda gayanya saat debat seperti debat sebelumnya yang lebih banyak melempar kritikan disertai solusi yang tidak jelas, maka nilai persentase yang pantas didapat adalah 25%, cukup sebagai apresiasi kehadiran dan imbalan lelah “banyak bicara kritik”.

Kesimpulan yang dipetik adalah :

  1. Agus-Sylvi 15%, karena minat debat kurang akan mempengaruhi mental dan kurang fokus terhadap program yang ditawarkan kecuali program yang paling mudah mengiming-imingi uang tunai. 15% sebagai apresiasi menghadiri debat dengan terpaksa untuk memenuhi salah satu syarat KPU.
  2. Ahok-Djarot 60%, keberhasilan berbagai program cerminan dari keberhasilan dalam suatu debat. 60% adalah nilai yang sangat wajar sebagai apresiasi warga DKI yang puas atas kinerjanya yang mencapai 70%.
  3. Anies-Sandi 25%, melihat hasil kampanye lebih banyak kritikan dan diteruskan hasil debat beberapa kesempatan yang tidak jauh berbeda dari sifat kritik, maka debat yang di selenggarakan KPU nanti tidak akan mengubah sifat sebelumnya yang penuh kritik dan retorika. Nilai persentase yang cukup adalah 25% sebagai aprresiasi kehadiran dan membangun retorika.

Jadi, kampanye "Debat" tidak bisa dijawab dengan tangan melambai, tersenyum, selfi, melompat, keluar jurus bangau, berjargon dan lain sebagainya seperti yang dilakukan pada kampanye di lapangan.

Mau pilih calon yang suka bergaya, penampilan atau program yg sudah teruji?

Salam Fakta Hats…


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun