Pasca menangis histeris, anak tetangga tetap mau main ke rumah. Begitulah anak-anak, mudah tersinggung, mudah melupakan kesalahan. Ia membawa miniatur sepeda mainan dan dilihat anakku. Tangan kirinya memeluk senapan mainan, tangan kanan hendak meraih sepeda mainan.Â
Aha! Ini adalah momen yang tepat untuk mengajari anak. Kalau anakku ingin pinjam miniatur sepeda temannya, ia harus meminjamkan senapan mainannya. Problem solve. --KRAISWAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI