Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Relawan Memang Tidak Digaji, tapi Berarti

23 Februari 2022   21:04 Diperbarui: 25 Februari 2022   20:47 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajar anak-anak di tenda darurat | Dokumentasi pribadi

Selama ini aku merasa diriku kecil dan "kecil". Ya kecil perawakannya, kecil pula atributnya. Ada bibit minder dalam diriku. Tidak bisa menjadi berkat untuk orang lain. Apa yang mau dibagikan?

Tapi, aku mulai berubah. Ternyata dengan menjadi relawan ada sesuatu yang bisa aku bagikan. Yakni waktu untuk belajar, bermain, dan mengobrol-menghibur anak-anak dan warga Sasak.

Aku dan temanku juga berkesempatan melakukan trauma healing kepada warga melalui beberapa pelatihan. Yang pertama, membuat tas rajut dari tali koor, bekerja sama dengan relawan lokal. Target pesertanya adalah para ibu.

Harapannya, jika mereka mengembangkan keterampilan ini, ada barang kerajinan yang bisa dihasilkan. Jika dipromosikan sebagai oleh-oleh, nantinya bisa menambah pemasukan. Apalagi jika datang wisatawan mancanegara, biasanya suka membeli produk lokal.

Memberi pelatihan kepada warga | Dokumentasi pribadi
Memberi pelatihan kepada warga | Dokumentasi pribadi

Yang kedua, mengolah biji mete. Daerah Kabupaten Lombok Utara adalah penghasil bahan pangan, salah satunya biji mete. Di toko-toko, biji mete sangat mahal harganya. Lucunya, di salah satu desa yang kami kunjungi warganya bahkan tak tahu rasanya biji mete. Ironis. Sebabnya, mereka menjual mentah begitu saja pada tengkulak. Tak tahu (dan tak mau) cara mengolahnya.


Bersama rekan relawan, kami membelikan alat pengupas biji mete. Kami ajari cara mengupas (padahal kami pun tak tahu caranya sebelumnya), cara memasak, pengemasan hingga pemasaran. 

Kami gorengkan sedikit biji mete yang sudah mereka kupas, memintanya untuk mencicip. Waktu kami tanya bagaimana rasanya? "Enak." Wah, lha selama ini ngapain aja?

Begitulah, ternyata banyak pelajaran dengan menjadi relawan. Biar kecil dan tak digaji, tapi berarti. --KRAISWAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun