Mohon tunggu...
Wahyu Fadhli
Wahyu Fadhli Mohon Tunggu... Penulis - Buku, pesta, dan cinta

tulisan lainnya di IG : @w_inisial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Demokrasi, Memilih Seseorang yang Akan Disalahkan

15 Agustus 2018   21:41 Diperbarui: 15 Agustus 2018   23:10 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: thinkstock photo

Sebuah sistem atau konsep berfikir selalu muncul dari segala hal yang telah terjadi sebelumnya, kemudian melahirkan sebuah gagasan-gagasan baru yang jika itu dirasa baik, maka akan diikuti oleh banyak pihak. 

Jika suatu hal tersebut gagal maka akan muncul sebuah gagasan baru untuk memerbaiki gagasan yang tidak berhasil tersebut. Begitulah sekiranya arah munculnya gagasan-gagasan di kepala manusia. 

Hal tersebut juga terjadi pada sebuah konsep tatanan bernegara. Beberapa konsep ideologi negara telah banyak bermunculan mulai dari zaman filsafat metafisik. Kesemua konsep tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjalankan sebuah roda bernegara. 

Pada zaman perang dunia pertama, lebih dari separuh dunia masih menganut sistem kerajaan. Setelah itu muncullah para penggagas-penggagas baru tentang konsep ideologi bernegara tersebut. Sebut saja Marx, Lenin, Adolf Hitler, Abraham Lincoln, dan yang lainnya.

Amerika pada tahun 1776 tercetus sebuah deklarasi, yaitu Declaration Of Independent. Sebuah deklarasi yang menyepakati bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa persetujuan rakyat. 

Terdapat beberapa macam demokrasi yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia. Misalnya demokrasi liberal dan demokrasi parlementer. 

Dua cabang demokrasi tersebut yang banyak dianut oleh negera-negara belahan dunia. Memang benar jika dikatakan bahwa sistem demokrasi adalah sebuah sistem yang menghargai hak-hak seseorang dan tidak menghilangkannya. 

Di Indonesia sendiri telah terjadi beberapa pergantian sistem pemerintahan. Diawali dengan sistem kerajaan, kemudian berubah setelah Belanda datang dan berganti dengan sistem serikat. 

Kemudian saat Indonesia merdeka, presiden Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Sebuah sistem yang mungkin bisa dikatakan penggabungan antara sistem kerajaan dengan sistem demokrasi modern.

Hingga pada saat ini, sistem pemerintahan di Indonesia masih menerapkan sistem demokrasi. Entah demokrasi seperti apa yang diterapkan, yang jelas kekuasaan tertinggi tetap berada ditangan rakyat. 

Rakyat dituntut untuk ikut andil dalam pembangunan bangsa dan bertanggung jawab atasnya. Termasuk dalam perihal memilih sebuah pimpinan negara. Semua orang bisa mencalonkan dirinya sendiri menjadi seorang pimpinan negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun