Mohon tunggu...
Moh Wahyu Syafiul Mubarok
Moh Wahyu Syafiul Mubarok Mohon Tunggu... Part time writer, full time dreamer

No Sacrifices No Victories

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"The Changing World Order", Mengapa Kerangka Pikir Ray Dalio Terasa Relevan Hari Ini?

15 Agustus 2025   16:37 Diperbarui: 16 Agustus 2025   15:27 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tak ada kekaisaran yang bertahan selamanya, hanya saja sebagian memilih runtuh dengan cara yang lebih elegan." 

Itulah nada yang mengalun dari buku Principles for Dealing with The Changing World Order karya Ray Dalio. Buku ini bukan bacaan yang nyaman---dan memang seharusnya tidak. Ia adalah perjalanan panjang yang dipandu data, menelusuri berabad-abad siklus ekonomi, perang, dan gejolak sosial, lalu merangkumnya menjadi kerangka berpikir untuk memahami dekade-dekade penuh ketidakpastian di depan. 

Buku ini bukan sekadar sejarah. Ia adalah panduan, peringatan, sekaligus ajakan untuk berpikir melampaui batas waktu hidup kita. Dan di tengah dunia yang saat ini dipenuhi pergeseran aliansi, utang membengkak, dan tatanan global yang retak, pesan Dalio terasa nyaris seperti ramalan yang tepat waktu.

Gagasan Besar: Pola Naik-Turunnya Bangsa

Dalio mengajukan satu argumen yang sederhana tapi menghentak: semua kekuatan besar mengikuti kurva yang serupa---bangkit, mencapai puncak, lalu menurun. Dari studi terhadap Belanda, Inggris, Amerika Serikat, hingga kemunculan Tiongkok modern, ia menemukan pola umum:

  1. Pendidikan dan Inovasi menjadi mesin awal pertumbuhan.

  2. Daya Saing dan Perdagangan memperluas pengaruh.

  3. Kekuatan Finansial---sering diiringi ekspansi berlebihan---menandai masa jaya.

  4. Utang, Ketimpangan, dan Konflik Internal menjadi tanda awal keruntuhan.

Pola ini mengikis ilusi bahwa dominasi sebuah negara bersifat abadi. Jam sejarah selalu berdetak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun