Mohon tunggu...
wahyudi eko
wahyudi eko Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia gabut berkepentingan

Coretan lusuh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Seceguk Lonceng

4 Februari 2020   16:59 Diperbarui: 4 Februari 2020   17:04 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seceguk lonceng...
Seceguk lonceng yang membuatku diperbincangkan meluang melebihi canang!

Nasib yang tak selalu bersahabat membuatku sambat menjadikan tersumbat

Berkali-kali panca indra merasakan maki bagaikan tak ada rasa filantropi.
Tapi semua itu ku anggap amunisi sehari-hari tanpa letih ku jalani

Tinta biru tanda rindu

Tinta merah rasa cinta

Relung hati yang gemuruh tanda hati sedang berpuruk riuh angin yang besiur kencang menerjang ku ditengah laut aku pun tak gentar, badai ombak yang melandai pun aku juga tak gentar

Karena aku yakin Tuhan tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuanya...

Yogyakarta, 15 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun