Justru, pejabat yang mau berkendara tanpa pengawalan, sabar menghadapi kemacetan, akan lebih dihormati. Ia dilihat sebagai pribadi yang merakyat, bukan yang merasa lebih tinggi.
Menutup Jalan Arogansi
Fenomena "tot tot wuk wuk" bukan sekadar keluhan tentang kebisingan. Itu adalah simbol kritik sosial: rakyat ingin pejabat berhenti menunjukkan arogansi, bahkan di jalan raya.
Indonesia butuh pejabat yang mau berjalan di jalan yang sama, dengan kecepatan yang sama, bersama rakyatnya. Karena hanya dengan begitu, mereka akan mengerti bahwa jalan bangsa ini tidak bisa ditempuh dengan privilese, melainkan dengan kesetaraan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI