Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kepadamu, Kangen Itu Tak Pernah Usai

25 November 2021   20:35 Diperbarui: 25 November 2021   20:43 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kepadamu, Kangen Itu Tak Pernah Usai. | Foto: Wahyu Sapta.

"Tak semudah membalikkan kata. Kamu tahu itu bukan? Bahkan aku yakin, kamu juga seperti aku, merasakan kangen. Mengaku sajalah."

Lalu berminggu-minggu kamu memaksaku melupakan semuanya. Sungguh jahat. Aku tak pernah bisa menyalahkanmu. Yang sebenarnya terjadi, karena aku begitu canggung dan tak bisa melupakan. Kangen itu tak pernah usai.

"Kangen menjadi masalah bagiku. Apakah kamu tahu dan ada cara untuk mengatasinya?" tanyaku.

Bahkan kamu tak menjawabnya.

"Mengapa kamu tega?"

Hanya angin lalu yang menderu. Lintasan huruf-huruf hanya sebagai angan belaka. Tak pernah ada arah balik.

"Sungguh, ini menyiksaku. Bicaralah barang sedikit," pintaku.

Hening.

***

Sebuah pesan datang, dikala mendung tipis menyeruak. Tampaknya hujan tak akan segera turun. Tetapi mengapa aku merasa seperti de javu? Bertemu dan kehilangan?

Lukisan itu hampir jadi. Ia akan menemui pemiliknya. Guratan oranye dengan semburat abu. Ada sebuah ruh yang menyertainya. Bagai sebongkah rasa yang membatu, yang tak akan memecah hingga kapanpun. Aku berharap, kamu mengerti. Kangen adalah satu-satunya cara agar cinta ini tetap ada.




Semarang, 25 November 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun