Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Pagiku Tak Lagi Secerah Rupawan

20 September 2021   19:41 Diperbarui: 27 September 2021   19:29 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Kompas.com/Lucky Pransiska

Api mulai menyala, asap tak mau kalah. Dadaku sesak. 

Aku segera pergi menjauh. Menuju pulang, pada rumah yang tak jauh dari tempat biasa aku mencari udara sejuk dan segar. Sesal tak berkesudahan. Tak akan pernah berakhir, karena pagi yang sejuk tak lagi bisa kujamah.

Aku hanya bisa menggerutu: "Pagiku tak lagi secerah rupawan!"

Semarang, 20 September 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun