Api mulai menyala, asap tak mau kalah. Dadaku sesak.Â
Aku segera pergi menjauh. Menuju pulang, pada rumah yang tak jauh dari tempat biasa aku mencari udara sejuk dan segar. Sesal tak berkesudahan. Tak akan pernah berakhir, karena pagi yang sejuk tak lagi bisa kujamah.
Aku hanya bisa menggerutu: "Pagiku tak lagi secerah rupawan!"
Semarang, 20 September 2021.