Tetapi suatu perjalanan hidup, tak selamanya akan mulus. Kadang terjal menganggu, sehingga jalan itu sedikit terhambat. Berhenti, bahkan stagnan. Kejadian itu membuatnya terpuruk, bertepatan di awal ramadan tahun ini.
Saat itulah ia mengingat sesuatu. Tempat yang telah lama ia lupakan. Kembali teringat dalam pikirannya. Ia mengunjunginya. Â
"Kapan terakhir kamu mengunjungi tempat ini?"
"Lima belas tahun yang lalu."
"Dan hari ini kau datang?"
Ia mengangguk. Sia-sia jika berbohong pada seseorang penanya itu. Ia sadar, orang tua itu pasti tahu apa tujuannya datang kemari.
"Kamu ada masalah?"
Ia mengangguk, kemudian menghela nafas panjang. Masalah selalu ada menghampirinya. Selama ia bernafas, maka masalah tetap ada. Beberapa masalah pekerjaan, mampu ia tangani. Bahkan ketika menghadapi mafia  di salah satu moda transportasi. Ia akan mampu mengeluarkan taring jika dibutuhkan. Dan itu membuat segan rekan kerjanya.
Tetapi saat ini ia mengalami masalah yang ia sendiri tak mampu mengatasinya. Keterpurukan hampir membuatnya putus asa. Â
"Tolong saya, kek." pintanya.
"Jauh-jauh terbang kemari hanya meminta pertolongan dariku, nak? Apalah kakek ini."