Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rembang Petang, Pada Kangen yang Tak Pernah Usai

21 Desember 2019   22:41 Diperbarui: 26 Desember 2019   20:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

"Tak semudah membalikkan kata. Kau tahu itu kan? Bahkan aku yakin, kau juga seperti aku. Kamu kangen, kan?"

Lalu berminggu-minggu ia memaksaku melupakannya. Sungguh jahat. Tapi aku tak pernah bisa menyalahkannya. Yang sebenarnya, aku tak bisa melupakan. Kangen itu tak pernah usai.

"Kangen menjadi masalah," keluhku padanya.

Bahkan ia tak menjawabnya.

"Mengapa kau tega?"

Hanya angin lalu yang  mendesau.

"Sungguh, ini menyiksaku. Bicaralah barang sedikit," pintaku.

Hening.


***

Lukisan itu hampir jadi. Ia akan menemui pemiliknya. Guratan oranye dengan semburat abu. Ada sebuah ruh yang menyertainya. Bagai sebongkah rasa yang membatu. Tak memecah hingga kapanpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun