Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Temui Aku di Jalan Sudirman

24 Agustus 2019   19:50 Diperbarui: 24 Agustus 2019   19:56 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temui Aku di Jalan Sudirman. Ilustrasi: Wahyu Sapta.

"Ukik, aku rasa kita tak bisa berkawan lagi. Ayahku, melarangnya."

"Mengapa? Karena aku seorang pengamen? Tidak menjamin masa depan?"

Zoya hanya terdiam.

"Temui aku di Jalan Sudirman, Zoya."

Tangispun pecah. Zoya tak mampu menahan kesedihannya berpisah dengan Ukik.

Sejak itu tak pernah sekalipun Zoya bertemu Ukik, hingga bertahun lamanya. Karena Ukik tak lagi menampakkan batang hidungnya. Sedang ia biasanya mangkal di Jalan Sudirman.


***

Rumah tertata rapi dan megah dengan taman yang indah. Baru saja syukuran menempati rumah baru. Dengan sebuah tumpeng besar dengan desain yang spektakuler. Ada di Jalan Sudirman nomer 16. Penghuninya telah beristri. 

Sedang pembuat tumpeng megah, telah memiliki pendamping bernama Hardy.

Semarang, 24 Agustus 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun