Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tentang Pertengahan Mei dan Hari bersama Kinan

15 Mei 2019   23:46 Diperbarui: 16 Mei 2019   04:17 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Maya menatap syahdu wajahnya. Dalam hatinya mengatakan, "Kamu, lelaki yang aku cintai, tetapi sekaligus mematahkan hatiku berkali-kali. Cukup. Aku sudah tak sanggup."

Kemudian Maya berlalu dari Aji.

"Aku pulang. Maafkan aku selama ini."

Dalam hitungan detik, Maya berharap bahwa ia akan memanggilnya dan mengatakan bahwa ia sangat mencintainya. Dua menit berlalu. Maya telah sampai di pintu keluar rumahnya.

Tetap tak ada suara.

Di menit kelima. Tiba-tiba suara serak memanggilnya.

"Maya, tunggu! Aku..."

Maya menunggu kata selanjutnya, dari mulut lelaki yang dicintainya.

"Aku tak mau kehilanganmu."

Akhirnya ia berkata juga.

"Maksudnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun