Mohon tunggu...
vivi dwi amalia
vivi dwi amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa

badminton,basket

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perubahan Organisasi dan Kinerja di Era Disrupsi:Perspektif Green HRM,Fleksibilitas Kerja dan Kepuasan Kerja

28 Juni 2025   19:42 Diperbarui: 28 Juni 2025   19:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

SIMPULAN 

Green Human Resource Management (GHRM) merupakan strategi penting dalam membangun keterlibatan dan komitmen afektif karyawan. GHRM mendorong kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan dalam praktik SDM, dan secara tidak langsung berdampak positif terhadap retensi karyawan melalui peningkatan kepuasan dan keterikatan emosional terhadap organisasi. GHRM terbukti dapat meningkatkan retensi bila dimediasi oleh komitmen afektif.Fleksibilitas kerja berperan penting dalam meningkatkan kenyamanan dan produktivitas mitra kerja. Sistem kerja yang fleksibel dapat menurunkan stres, menumbuhkan rasa memiliki, dan menciptakan kepuasan kerja yang tinggi. Fleksibilitas juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja, karena memungkinkan karyawan menyesuaikan waktu dan cara kerja sesuai situasi yang berubah.Kompensasi menjadi faktor pendorong utama dalam peningkatan kinerja karyawan, baik secara langsung maupun melalui kepuasan kerja sebagai mediator. Kompensasi yang adil dan layak tidak hanya mempengaruhi produktivitas, tetapi juga menjadi indikator kepuasan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi.Kepuasan kerja menjadi faktor penentu penting yang mampu memediasi hubungan antara fleksibilitas kerja dan kompensasi terhadap kinerja. Tingkat kepuasan kerja yang tinggi mencerminkan kesesuaian antara harapan dan kenyataan kerja, serta berdampak pada kesediaan karyawan untuk terus berkontribusi secara optimal.

Perceived Organizational Support (POS) turut memberikan pengaruh signifikan terhadap retensi karyawan. Karyawan yang merasa didukung dan dihargai oleh organisasi akan menunjukkan tingkat keterlibatan dan komitmen afektif yang lebih tinggi, sehingga memperkuat retensi.Disrupsi organisasi tidak hanya bersifat cepat dan tak terduga, tetapi juga mengubah secara fundamental struktur, proses, dan nilai organisasi. Untuk dapat bertahan di tengah disrupsi, organisasi dituntut untuk melakukan perubahan strategis yang menyentuh seluruh aspek operasional dan budaya kerja.Manajemen risiko dan budaya organisasi juga menjadi elemen penting dalam menghadapi disrupsi. Organisasi perlu membangun sistem respons krisis yang tangguh, serta membentuk budaya yang mendukung inovasi, adaptasi, dan kolaborasi lintas tim.

Perubahan organisasi yang efektif harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan pembaruan struktur, proses kerja, budaya organisasi, serta pola kepemimpinan. Organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan eksternal yang cepat akan lebih mampu bertahan dan bersaing di tengah disrupsi. Dalam konteks ini, transformasi digital tidak hanya menyentuh aspek teknologi, tetapi juga menuntut peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penguatan kolaborasi internal.Kepemimpinan visioner memegang peran penting dalam menyukseskan proses perubahan. Pemimpin yang adaptif dapat mendorong terciptanya budaya inovasi dan keterlibatan aktif dari seluruh elemen organisasi. Budaya kerja yang terbuka terhadap gagasan baru, pengambilan risiko, dan pembelajaran berkelanjutan menjadi fondasi utama dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan bisnis. Perubahan organisasi yang berorientasi keberlanjutan memerlukan dukungan sistemik, termasuk pengelolaan sumber daya manusia yang selaras dengan nilai-nilai hijau dan etika kerja yang adaptif. Praktik Green HRM menjadi pendekatan strategis untuk memperkuat kepuasan kerja, keterikatan karyawan, dan komitmen emosional terhadap organisasi. Karyawan yang merasa dihargai, fleksibel dalam bekerja, dan puas dengan peran serta kompensasinya akan lebih produktif dan loyal.Disrupsi telah memaksa organisasi untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga bertransformasi. Perubahan tidak lagi menjadi opsi, melainkan kebutuhan mendesak yang menentukan keberlangsungan organisasi. Oleh karena itu, perubahan organisasi harus dipahami sebagai proses strategis yang terencana, inklusif, dan terukur — bukan sebagai reaksi sesaat terhadap tekanan lingkungan.

 

 

STUDI KASUS

Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian pasar, banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus mengevaluasi dan memodifikasi strategi bisnis mereka melalui proses yang dikenal sebagai pivot. Strategi pivot ini merujuk pada perubahan signifikan dalam arah bisnis untuk mengadaptasi produk, layanan, atau model bisnis dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan yang terus berkembang. Proses ini tidak hanya melibatkan pengenalan inovasi baru, tetapi juga sering kali mencakup penyesuaian dalam cara operasional dan pemasaran, sehingga memungkinkan UMKM untuk tetap relevan dan bersaing dalam lanskap yang dinamis. selama periode pandemi COVID- 19 yang sangat berdampak ini, banyak UMKM yang berusaha keras untuk beralih dari model penjualan fisik yang tradisional menuju e- commerce yang lebih modern dan efisien. Proses perubahan yang signifikan ini memerlukan pengembangan platform digital yang jauh lebih canggih dan penyesuaian yang tepat dalam strategi pemasaran untuk dapat menarik perhatian konsumen yang kini cenderung berbelanja secara online, dibandingkan dengan offline. Beberapa UMKM juga melakukan diversifikasi produk dengan memperkenalkan atribut baru yang lebih menarik atau bahkan mengubah saluran distribusi mereka guna menjangkau konsumen di segmen pasar yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa pivot yang efektif tidak hanya sekadar bereaksi terhadap situasi yang ada dan sulit ini, tetapi juga mencakup pendekatan yang jauh lebih proaktif untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi berbagai peluang baru yang mungkin muncul di pasar yang terus berubah dan bergerak dinamis ini. Dengan segala tantangan yang ada, UMKM dituntut untuk memiliki kreativitas dan ketahanan yang tinggi dalam menghadapi situasi yang tidak terduga, sehingga mereka mampu bertahan dan bahkan berkembang meskipun di tengah kesulitan yang luar biasa Implementasi strategi pivot pada UMKM menuntut sejumlah hal yang tidak bisa diabaikan, termasuk analisis pasar yang mendalam dan menyeluruh, serta pemahaman yang kuat dan komprehensif terhadap berbagai segmen pelanggan yang ada. Kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru yang selalu berkembang menjadi faktor yang inti. Di samping itu, adanya dukungan yang solid dari berbagai stakeholder, seperti pemerintah dan komunitas lokal, dapat memperkuat posisi UMKM dalam mengolah strategi pivot yang berkelanjutan dan efektif. Hal ini akan memungkinkan UMKM untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan konsumen. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan penelitian dapat membantu UMKM dalam mengembangkan inovasi yang relevan. Untuk memaksimalkan potensi keberhasilan, UMKM juga perlu mengembangkan dan membangun budaya inovasi yang kuat, serta melaksanakan program pelatihan yang bermanfaat bagi karyawan. Hal ini bertujuan agar mereka dapat berpikir kreatif dan responsif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di pasar. Dengan membangun fondasi yang tangguh ini, UMKM tidak hanya dapat bertahan dalam situasi sulit, tetapi juga mampu memanfaatkan pivot sebagai upaya strategis untuk mencapai pertumbuhan dan pengembangan jangka panjang yang diinginkan.(Winardi, 2005, p. 143)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun