Menurut (Asfiah et al., 2022, p. 2570) “Fleksibilitas kerja merupakan suatu sistem kerja yang memberikan kebebasan bagi pekerja dalam mengatur jadwal kerjanya dengan tujuan untuk menanamkan moral, menghilangkan stres kerja, dan meningkatkan keterikatan pekerja dalam suatuorganisasi”. Fleksibilitas kerja merupakan kebebasan yang diberikan kepada sumber daya manusia dalam suatu perusahaan untuk menentukan jadwal kerja. Penerapan fleksibilitas kerja memudahkan sumber daya manusia untuk menemukan alternatif strategidalam lingkungan persaingan perusahaan karena pekerja yang fleksibel dapat beradaptasi lebih baik terhadap situasi dan tantangan perusahaan yang berubah dan tidak pasti. Oleh karena itu, fleksibilitas kerja sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut (Asfiah et al., 2022, p. 2570) “fleksibilitas
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja”. Hal ini juga berdampak pada kepuasan kerja. Selain itu, fleksibilitas kerja merupakan anteseden signifikan dalam membangun kepuasan kerja.
Kinerja Mitra
Menurut (Asfiah et al., 2022, p. 2570) “Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditunjukkan oleh setiap individu sebagai hasil dari perannya di dalam Perusahaan”. Keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja mitra. Kinerja mitra dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh mitra. Kinerja mitra merupakan suatu pencapaian yang dihasilkan dari berbagai peran yang berjalan dalam suatu perusahaan. Menurut (Asfiah et al., 2022, p. 2570) “Penilaian kinerja terhadap mitra akan memberikan manfaat bagi para manajer perusahaan dalam memberikan umpan balik untuk mengidentifikasi potensi permasalahan dan cara penyelesaiannya”. Kinerja mitra perlu diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dan untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan kinerja.
Retensi Karyawan
Retensi karyawan merujuk pada kemampuan organisasi untuk mempertahankan karyawan dalam waktu yang lama. Retensi yang tinggi berhubungan dengan rendahnya tingkat turnover, yang berdampak positif pada efisiensi operasional dan pengurangan biaya rekrutmen ulang. Menurut (Retensi et al., 2025, p. 5) “Retensi karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan dukungan organisasi”.
Komitmen Afektif
Komitmen afektif merujuk padaketerikatan emosional karyawan terhadap organisasi. Karyawan dengan komitmen afektif yang tinggi merasa bahwa mereka adalah bagian integral dari organisasi dan terikat secara emosional, yang membuat mereka lebih cenderung bertahan di Perusahaan.
Disrupsi
Menurut (Winardi, 2005, p. 5) “Disrupsi adalah sebuah istilah yang sangat relevan dan merujuk pada fenomena kompleks yang tidak hanya singkat dan sederhana, di mana terjadi perubahan radikal dan signifikan yang berdampak luas mempengaruhi berbagai aspek dari struktur, proses, serta budaya yang terdapat di dalam suatu organisasi maupun industry”. Disrupsi tidak hanya mencakup munculnya pesaing baru yang lebih inovatif serta agresif dalam memasarkan produk dan jasa, tetapi juga mencakup suatu transformasi yang lebih luas dan mendalam, di mana nilai-nilai inti serta tiang penopang yang terdapat dalam suatu organisasi atau industri mengalami perubahan yang sangat mendasar dan fundamental. Menurut (Winardi, 2005, p. 6) “Ciri-ciri disrupsi meliputi sejumlah hal yang secara signifikan membedakannya dari perubahan biasa yang mungkin terjadi dalam ranah bisnis”. Salah satu contoh yang paling mencolok dan mencuri perhatian merupakan kecepatan perubahan yang luar biasa disrupsi sering kali terjadi dengan cara yang sangat cepat dan tak terduga, memaksa organisasi untuk bergerak dengan cara yang efisien serta adaptif saat merespons situasi yang terus berubah dan tidak menentu. Keadaan yang dinamis ini sering kali menciptakan tekanan yang tinggi bagi perusahaan untuk segera beradaptasi agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang berubah-ubah. Disrupsi cenderung mengganggu ketersediaan sumber daya yang ada dalam organisasi. Hal ini mendorong perusahaan untuk lebih dalam mengeksplorasi dan menerapkan berbagai cara baru serta kreatif dalam pengelolaan sumber daya yang ada, serta dalam menerapkan proses operasional yang lebih efektif dan efisien guna mendukung kelangsungan kegiatan bisnis mereka.