Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Majas Rindu

3 Januari 2021   23:59 Diperbarui: 4 Januari 2021   00:26 2378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam tergelincir pelan 

seperti hadirkan peraduan baru

meneduh syahdu nyanyian sumbang, tertikam duri rindu 

dan larutkan bejana waktu, ketika esok belum tiba 

di antara dua kelok penantian

penghujung malam pun menanti untuk menjemput 

Haruskah puisiku bertanya pada Tuhan 

di sisi mana kurebahkan segala gelisah

bait-baitku telah basah kuyup 

menerjang pekat malam, yang mulai berselimut kabut embun 

hingga lentik malam menuai majas metafora

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun