Mohon tunggu...
Viona Naila Putri
Viona Naila Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

❤🧡💚💙💙💜💛🤎🖤🤍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buah dari Kesabaran Bianca

30 November 2022   13:35 Diperbarui: 30 November 2022   13:41 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah berdiskusi panjang dengan wali kelas dan guru BK mengenai Selvi. Ibu Bianca meminta agar permasalahan ini tidak perlu dibesarkan. Ia mencoba memaafkan dan memahami sikap Selvi. Mereka semua sepakat untuk saling berdamai dan melakukan sesi konsultasi Bersama guru BK selepas setiap jam istirahat terhadap Bianca, Selvi, Jeje dan Rika agar tidak terjadi luka dan permasalahan mental di hari kemudian.

Hari demi hari berganti...Tidak terasa hari kelulusan mereka berempat pun tiba. Bianca, Selvi, Jeje, dan Rika sangat senang dan menantikan moment ini. Mereka sangat terharu bisa sampai di titik ini agar bisa mendewasakan mereka. Mereka berempat sangat bersyukur guru BK mampu mengontrol emosi dan menyelesaikan masalah mental yang mereka alami. Lambat laun menunjukkan banyak perubahan terhadap mereka berempat dan mereka berhasil untuk saling memaafkan dan membuka lembaran baru. Guru BK pun dengan senang hati membantu follow up mereka jika suatu saat nanti ada permasalahan diantara persahabatan mereka.

"Nanti kuliah kita beda tempat nih.. Huhu." Selvi bersedih karena akan berpisah dengan ketiga sahabatnya..

"Iya gapapa.. Kan kita masih bisa ketemuan.. Bisa aku main ke kampus kamu.. Gantian nanti ke kampusnya Jeje terus Rika deh..." Ucap Bianca menenangkan Selvi.

"Oke bener yaa.. deal..." Jeje senang mendengar ucapan bianca.

"Deal dong..." Timpal Rika bahagia. Mereka berempat pun tertawa bersama.

"Sahabat selamanya....wohoooo." Teriak mereka berempat sambil melepas topi toga wisuda SMA mereka ke atas. Menandakan wisuda mereka selesai dengan hati gembira. Bianca pun sangat gembira. Ia tersenyum lepas dengan ketiga sahabatnya. Ia tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Ia merasa bersyukur akhirnya persahabatan mereka tidak lagi diuntai dengan permasalahan toxic. 

Pesan :

Kita tidak pernah tahu betul apa yang dialami bahkan dirasakan orang lain. Tetapi cobalah agar memposisikan diri kita ketika menghadapi masalah tersebut agar mengetahui jawabannya. Memaafkan itu sulit, tapi apa salahnya kita mencoba memaafkan Dan jangan pernah meremehkan permasalahan mental seseorang. Karena menurutmu itu mudah belum tentu bagi orang lain mudah. Jika kamu merasa butuh bantuan orang lain tentang masa lalu. Segeralah cari bantuan agar tidak melukai orang lain yang tulus padamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun