Mohon tunggu...
Viona Naila Putri
Viona Naila Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

❤🧡💚💙💙💜💛🤎🖤🤍

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buah dari Kesabaran Bianca

30 November 2022   13:35 Diperbarui: 30 November 2022   13:41 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hahaha prank yaa Bi..." kata Selvi kepada Bianca tanpa ada perasaan bersalah. "Kamu apa-apaan sih Bi! Ini namanya bukan prank!. Ini namanya penyiksaan!!" Teriak Bianca kepada Selvi. 

"Apaan sih Bi.. Lebay banget gitu aja dibilang penyiksaan. Orang prank ngagetin juga.. Mana tau kamu sampe jatuh gitu." Balas Selvi dan menutup pintu kamar mandi begitu saja. Pergi meninggalkan Bianca yang terjatuh. Bianca pun membersihkan sikunya yang berdarah sambil menangis. 

"Aku enggak sanggup diginiin... Hiks hiks." Isak Bianca meringis kesakitan karena sikunya terasa perih dan lehernya pun sakit karena ditarik paksa Selvi.

KRINGGGGGGGGGGGG!!!!!. Bel masuk kelas pun berbunyi. Bianca berjalan lemas memasuki ruangan kelas sambil menyeka air matanya berulang kali agar tidak terlihat seperti menangis. Bianca pun duduk terdiam. Tatapannya kosong ketika guru menjelaskan pelajaran hingga di jam akhir pelajaran pun ia hanya terdiam. Ketika jam pulang sekolah tiba. Bianca segera membereskan peralatan belajarnya dan segera berlari keluar kelas. Jeje yang melihat itu tampak terkaget. Dalam benaknya ia bertanya kenapa Bianca langsung pulang sekolah berlari seperti itu. Pasti ada yang aneh pikir Jeje. Dirumah Bianca pun menangis dan mengurung diri dikamar. Ia sama sekali tidak berselera untuk makan dan beraktivitas. Dirumah ia hanya menangis seorang diri. Jam menunjukkan pukul jam lima sore. Orang tua Bianca pulang dari kantor seperti biasa. 

"Bianca... Turun.. Ibu bawa makan nih." Teriak Ibu Bianca dari lantai bawah. Bianca tidak bergeming. Ia hanya terdiam tidak menghiraukan panggilan ibunya. 

"Bianca...." Teriak ibunya lagi. Akhirnya Bianca mencoba menenangkan diri, menghapus jejak air matanya dan mencoba berusaha untuk tidak terjadi apa-apa. 

"Iya Bu.. Tunggu... Bianca lagi mengerjakan PR." Bianca berbohong kepada ibunya agar ibunya tidak menyusul Bianca ke kamar. Bianca turun ke lantai bawah dan makan bersama keluarga. ibu dan ayahnya tidak merasakan ada hal yang berbeda dari Bianca. Ia pandai menyembunyikan perasaannya. 

"Yah.. Nanti malam keluar belanja buat masak besok ya." Kata ibu kepada ayah sambil menyuapinya. 

"Iya mah.. Habis shalat maghrib kita keluar ya..." Ucap ayah sambil makan dengan lahap. Bianca hanya tersenyum melihat kedua orangtuanya. Maghrib pun tiba. ayah dan ibu Bianca selesai menunaikan shalat. Bergegas mereka keluar belanja untuk kebutuhan masak esok hari. Bianca hanya melihat dari atas kamarnya sambil bersedih dalam hatinya. Ia terbingung ingin berkeluh kesah dengan siapa.

Bianca membuka akun instagram miliknya dan membuka story. Ia melihat foto Selvi tengah tersenyum lepas. Bianca pun sangat kesal dan membanting hp nya ke lantai. brakk. Suara hp terjatuh ke lantai. Keesokan harinya. Seperti biasa ibu dan ayah Bianca sudah berangkat kerja ke kantor. Bianca sudah bersiap-siap sekolah dengan lemas. Lalu tiba-tiba ia mengurungkan niatnya untuk berangkat ke sekolah dan memilih mengurung diri di kamar tidak terpakai bekas kakaknya yang sudah menikah. Alhasil tidak ada yang tahu Bianca tidak masuk sekolah hari ini. Bianca pun izin sakit kepada wali kelasnya melalui pesan singkat.

Pesan Bianca untuk Wali Kelas :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun