Hari ini, 7 Mei 2025, para Kardinal melaksanakan Konklaf di Vatikan untuk memilih Paus baru, pengganti Paus Fransiskus yang sudah meninggal dunia. Melalui tulisan ini saya ingin membagikan refleksi pribadi saya tentang peristiwa Konklaf pada hari ini. Â
Konklaf merupakan momen bersejarah dalam Gereja Katolik, selain karena pemilihan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia, ia juga menjadi saat terpenting di mana kehendak manusia berusaha menyatu dengan kehendak Tuhan. Para Kardinal yang mewakili seluruh umat Katolik sedunia berdoa, berdiskusi, dan memilih secara pribadi dalam keheningan seorang Wakil Kristus di dunia, Pengganti Rasul Petrus, yang di atasnya Yesus meletakkan dasar bagi Gereja-Nya dan alam maut tidak akan menguasainya. Di saat itulah mereka dengan segala daya dan upaya menyatukan kehendak manusiawi mereka dengan kehendak ilahi Allah.Â
Jika kita melihat sejarah awal dari pemilihan Petrus sebagai Paus pertama dalam Gereja Katolik, itu dilakukan oleh Yesus sendiri, yang setelah memilih 12 orang menjadi Rasul, Ia memilih Petrus sebagai ketua dari para Rasul dan memberikan kepadanya kunci Kerajaan Surga. Hal yang sama juga dilakukan oleh Tuhan pada hari ini. Tuhan sendiri yang akan memilih Paus baru, Pengganti Rasul Petrus di zaman sekarang, untuk memimpin Gereja-Nya di seluruh dunia. Maka dari itu, marilah kita berdoa untuk para Kardinal yang hadir dalam konklaf ini, agar hati dan pikiran mereka terbuka kepada kehendak Tuhan, sehingga dapat memilih Paus yang sesuai dengan kehendak Tuhan.Â
Doa Bapa kami yang diajarkan oleh Tuhan kepada kita adalah doa yang sangat tepat untuk kita panjatkan terus-menerus dalam peristiwa yang sangat penting ini. Salah satu permohonan dalam Bapa kami, kita memohon kepada Tuhan: "Fiat Voluntas Tua" (Jadilah kehendak-Mu). Dengan permohonan ini kita berdoa dan berharap agar kehendak Tuhan yang terjadi dalam pemilihan Paus baru ini, dan bukan kehendak manusiawi kita.Â
Kita tahu saat ini media sosial mengunggulkan beberapa kardinal yang diprediksi mereka akan menjadi Paus. Namun semua yang mereka katakan dan inginkan adalah kehendak manusia. Kita tidak tahu apa yang dikehendaki oleh Allah. Â Maka, berdoa tanpa henti-hentinya menjadi cara yang tepat bagi kita untuk menantikan Paus yang baru daripada sibuk dengan pikiran manusia yang berseliweran di media massa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI