Mohon tunggu...
Vincent Aditya
Vincent Aditya Mohon Tunggu... Desainer - Creative Manager and Graphic Designer | M.M. in Marketing Management

Creative Manager and Graphic Designer | M.M. in Marketing Management | Writes about creative art and design, marketing and branding.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Memahami Psikologi Warna dalam Identitas Brand

8 Juli 2021   10:37 Diperbarui: 9 Juli 2021   18:04 1674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nikolai Chernichenko on Unsplash

Pemilihan warna yang tepat bagi identitas merek suatu produk atau jasa memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis dari brand tersebut. Warna yang tepat akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh brand Anda. 

Sebaliknya, pemilihan warna yang tidak sesuai dengan fungsi dari produk atau jasa brand Anda, akan membuat konsumen tidak tertarik untuk mengenali lebih lanjut mengenai produk atau jasa yang Anda tawarkan. Warna bagi suatu brand dapat dianalogikan seperti karakter atau kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Dengan warna, brand tersebut dapat mengkomunikasikan citra merek dari produknya, misalnya: ceria, pemberani, elegan, mahal, dan aman. 

Salah satu eksplorasi pertama tentang makna warna dilakukan oleh Johann Wolfgang von Goethe, seorang penyair Jerman terkenal. Pada saat kematiannya pada tahun 1832, ia mempunyai koleksi batu mineral terbesar di Eropa. 

Koleksi batu mineral sebanyak 17.000 batu ini serta pengalamannya sebagai ahli botani amatir yang mengilhami pengejarannya akan makna warna. Dalam bukunya yang berjudul Theory of Colours yang diterbitkan pertama kali di tahun 1810, Goethe menjelaskan bahwa warna memiliki pengaruh besar pada emosi kita dan emosi sering kali mendorong orang untuk membeli produk.

Makna warna dalam identitas suatu brand juga dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Loyola, Maryland, yang menunjukkan bahwa warna meningkatkan pengenalan konsumen terhadap suatu merek hingga 80 persen. 

Sementara itu, artikel yang berjudul Touro Law Review di tahun 2011 mencatat bahwa orang membuat penilaian bawah sadar mengenai suatu produk dalam 90 detik pertama, dan antara 62–90 persen penilaian itu didasarkan pada warna saja.  

Berdasarkan penjelasan dari hasil penelitian di atas, kita dapat melihat bahwa warna memiliki kekuatan yang bersifat emosional dan praktis dalam proses branding suatu produk. 

Pada tingkat emosional, warna dapat mempengaruhi perasaan konsumen ketika mereka melihat suatu merek, sementara pada tingkat praktis dapat membantu merek menonjol di tengah keramaian. 

Memahami arti warna akan sangat membantu terutama jika Anda baru mau membuat identitas merek bagi produk Anda. Jadi mari kita lihat bagaimana cara memilih warna yang tepat untuk identitas merek Anda, baik itu untuk logo ataupun identitas merek lainnya. 

Mengenal Kelompok Warna: Warna Hangat (Warm Colours), Warna Dingin (Cool Colours), dan Warna Netral (Neutral Colours). 

  • Warna Hangat (Warm Colours) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun