Mohon tunggu...
Dr. Ir. Vina Serevina
Dr. Ir. Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Pendidikan Fisika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

S1 Teknik Fisika ITB S2 Magister Manajemen UPI Jakarta S3 Manajemen Pendidikan UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaplikasian Wallpaper Dinding sebagai Media Pembelajaran Fisika

15 November 2021   07:41 Diperbarui: 15 November 2021   07:45 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Fathur Rachmansyach, Pendidikan Fisika, UNJ 2021.

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya pendidikan, peradaban juga kemajuan teknologi dapat berkembang pesat seperti sekarang ini. Tak dipungkiri lagi bahwa semakin bermutu pendidikan suatu wilayah, maka wilayah tersebut akan semakin maju dan berkembang. Salah satu ilmu yang turut menjadi faktor pendukung utama dalam pengembangan peradaban dan teknologi tersebut adalah Ilmu Fisika.

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan dan menganalisis struktur dari peristiwa-peristiwa di alam berdasarkan sebab akibat yang pada akhirnya muncul kaidah atau hukum-hukum dalam fisika. Sayangnya dari masa ke masa, pelajaran fisika sudah dikenal sebagai pelajaran yang paling ditakuti dan tidak disukai oleh para siswa. Berawal dari berbagai pengalaman belajar peserta didik yang menemukan kenyataan bahwa pembelajaran fisika adalah pelajaran yang paling berat dan serius, tidak jauh dari persoalan konsep matematis dan penyelesaian soal-soal yang mengandung rumus-rumus rumit. Dari pemahaman itulah yang dapat menjadi aspek kurangnya motivasi dan semangat belajar siswa untuk dapat mempelajari dan memahami dunia fisika. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah: (1) siswa masih menganggap bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit; (2) media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi; (3) model dan metode yang digunakan oleh guru kurang inovatif; (4) kurangnya interaksi antara guru dengan siswa saat proses pembelajaran (Laili, 2015).

Dalam proses pembelajaran sendiri, dibutuhkan sebuah atau media pembelajaran yang dapat diterapkan oleh orang tua dan pendidik guna bisa meningkatkan kemampuan kognitif anak disaat melaksanakan proses pembelajaran. Media didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima pesan. 

Media dalam aktivitas pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa (Suparman, 2013). 

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Yudhi Munandi, 2013). Dari kedua pengertian di atas dapat kita pahami bahwa media pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal.

Sama halnya dengan mempelajari mata pelajaran fisika, sudah banyak media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik agar dapat menyampaikan materi yang bisa dipahami oleh peserta didik. Contohnya: Penerapan Bandul Newton yang dapat mensimulasikan serta menunjukkan pengaplikasian hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi di dunia nyata; juga pensimulaian penghapus yang dilempar kedepan kelas dimana dapat menunjukan pengaplikasian gerak parabola pada konsep gerak. Sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan realita bahwa keterlibatan orang tua di rumah dalam proses belajar mengajar masa sekolah dinilai masih sangat kurang dan perlu ditingkatkan lagi.

Lalu, bagaimana cara agar terdapat keterlibatan rumah untuk turut mendukung anak dalam proses belajar di sekolah, khusunya dalam mempelajari fisika? Salah satu cara merelisasikan hal tersebut adalah dengan memasang wallpaper dinding khusus di rumah. Bagaimana bisa? Mari kita simak bersama penjelasan dibawah ini!

Wallpaper adalah jenis bahan perlengkapan yang digunakan untuk menutupi dan menghias serta memperindah dinding bagian dalam rumah, kantor, dan bangunan lainnya. Pada masa sekarang, penggunaan cat sudah mulai tergantikan dengan penggunaan wallpaper dinding karena wallpaper dinding dinilai lebih praktis dan efektif dalam pengaplikasiannya. Selain itu, penggunaan wallpaper dinding memiliki fungsi estetika lebih tahan lama dibandingkan penggunaan cat. Wallpaper dinding khusus yang dimaksud dalam hal ini adalah wallpaper yang bermotif rumus-rumus fisika didalamnya, menarik bukan?

Teknik yang digunakan dalam mencetak wallpaper antara lain pencetakan permukaan, cetak gravure, sutra sablinm percetakan rotary dan digital printing. Wallpaper bermotif fisika ini dirancang sehingga pola "berulang kembali"dan dipotong-potong dari gulungan yang sama sehingga dapat melanjutkan motif tersebut. Dengan begitu, motif fisika akan membentuk utuh dalam satu dinding.

Penulisan artikel ini memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa suka dan pemahaman terhadap mata pelajaran fisika, terkhususnya dalam proses penghafalan rumus yang notabennya dapat menjadi faktor penghambat anak/siswa dkonsep-konsep ke-fisikaan. Selain itu, diharapkan artikel ini dapat bermanfaat agar pembaca dapat mengetahui salah satu pilihan media pembelajaran fisika yang cocok dan solutif untuk menghadapi permasalahan tersebut, yaitu pengaplikasian wallpaper dinding dengan motif rumus isika ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun