Mohon tunggu...
sastrabiru
sastrabiru Mohon Tunggu... GURU -

Pak Guru. kurang piknik, kelebihan ngopi.~

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merci Eder, Félicitations Ronaldo! (Sebuah Catatan Suporter Layar Kaca)

14 Juli 2016   14:41 Diperbarui: 14 Juli 2016   16:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

15 menit kedua; Perancis masih tetap kesetanan. Salah satunya yang paling berbahaya adalah tandukan Griezman yang hanya melambung beberapa inci saja diatas gawang Rui Patricio. Tipis sekali, sungguh! Portugal membalas, kali ini Nani yang berhasil menyisir sisi kanan Perancis, berlari bebaas menuju pedalaman vital pertahanan Perancis. Di dalam Kotak berdiri Eder yang baru dimasukkan, bersiap menunggu kiriman umpan dari kaki Nani. Nani mengangkat bola kedalam kotak 16, Lloris yang mengira bola kiriman Nani akan menuju Eder, ternyata berubah arah dan menuju sisi tengah bagian atas gawang Lloris. Sekilas ingatan di Korsel & Jepang pada 2002 silam, secepat kilat menyambar ingatan, kala umpan silang Ronaldinho ternyata menjadi gol ajaib yang menipu kiper veteran sekelas David Seaman. Gol ajaib bantuan angin. Untungnya kali ini Lloris tak se-slowly Seaman, sehingga bola umpan ajaib versi Nani kali ini berhasil ia tonjok dan melayang melewati ubun-ubun gawang. Aman, Ayam Jantan masih perawan!

Petaka Eder; Menit '109'

Tiba menit ke-109. Kali ini Eder, pemain yang baru masuk di masa ekstra time, mendapat sodoran bola dari Moutiho. Ia berlari menggiring bola dari sisi kanan Perancis, lolos dari hadangan Koscielny, terus menggiring Fracas hingga berada dalam posisi lepas, sekitaran 2-3 meter didepan kotak 16. Dua benteng Perancis, Amtiti dan Koscielny yang tersisa menjaga kotak 16 tak melakukan perlawanan sedikitpun terhadap Eder yang sedang bebas sendirian menghimpun kekuatan sebelum melepaskan petaka di ujung babak tambahan. Tanpa hitungan ketiga, diluar duga-duga Amtiti, Eder, dengan kaki kanannya, melepaskan tembakan keras yang berjalan datar dari luar kotak 16 ke sisi kanan gawang Lloris. Bola berjalan cepat, datar, hanya memantul dua kali menyentuh bumi, melewati Amtiti yang pasrah, sebelum kemudian menghujam keras ke jala gawang Lloris yang perawan sejak awal pertandingan. Golllll! Lloris jatuh dalam timing yang tak pas, jala terlanjur bergetar, Lloris masih tak percaya melihat Eder berlari melakukan selebrasi dengan berapi-api menuju kolega-koleganya di bench Portugal yang dibekukkan tegang selama 109 menit sebelumnya, tak jauh dari tempat ia dipecundangi. Bangun lloris, ini bukan mimpi!

sumber: www.bbc.com
sumber: www.bbc.com
Ruangan televisi pecah, bapak berjingkrak-jingkrak kegirangan, persis kelakukan bocah yang menang sendirian mendapatkan layang-layang yang jatuh di ladang tak bertuan. Kecewaannya terhadap Ronaldo dibalas tuntas oleh gol Eder di menit kritis. Epen dan Dandy berlaku sama, dendam Der Panzer terbalaskan, ekspresi pun tak tertahankan. Saya juga, berteriak-teriak "gooolllll" dalam beberapa kali ulangan hingga Ibu yang tak suka bola pun bangun terhentak dari kasur dan melebur dengan empat orang lelaki yang sedang girang karena Portugal mencetak gol!

Stade De France bergetar, gonjang-ganjing mengikuti sorak-sorai euforia yang barusan pecah dari ribuan pendukung Portugal! Bumi Perancis gagu dalam bisu, Eiffel serasa ingin roboh karena masih tak percaya. Para pendukung tuan rumah terbungkus diam sembari memelototi euforia para pendukung Portugal yang tampak berlangsung sangat lama dan penuh bahagia, mengiris-ngiris batin mereka tanpa meneteskan darah. Pogba tertangkap kamera sedang membentak-bentak Sissoko yang tak bertanggung jawab terhadap wilayahnya, awal petaka Eder mengoyak Perancis di rumahnya sendiri. Disamping bench Portugal yang sedang riang gembira, Deschamps tampak menyiapkan striker muda setan merah, Martial, sembari menginstrusikan para pasukan agar jangan dulu patah arang.

10 Menit & Pesan Voltaire Soal Waktu

Pertandingan yang masih menyisakan 10 menit, tampak semakin alot dan tegang. 10 menit yang menjadi relatif dalam dua tafsir berbeda; menjadi waktu yang sangat lama untuk Portugal dan menjadi sesuatu yang singkat dan sangat buru-buru untuk Perancis! 10 menit yang menjadi begitu berharga dan tak tak berharga sekalipun! Waktu, waktu, waktu, sesuatu yang kadang terabaikan, kini menjadi sesuatu yang penting diatas segala-galanya! 10 menit yang berjalan mundur, menyita segala ketegangan, saraf-saraf serasa membeku, karena waktu! Luar biasa ciptaan Tuhan yang satu ini, waktu!

Seketika jadi teringat ceramah Voltaire, filsuf berkebangsaan perancis sendiri, tentang betapa berharganya waktu;

"Taka ada yang lebih panjang dari waktu, karena ia abadi; tak ada yang lebih pendek darinya karena segala rencana kita selalu kekurangan waktu; tak ada yang lebih lamban daripada waktu bila kita sedang berbahagia; ia menghampar tanpa batas; tapi dalam ketidakterbatasannya kita menjadi bagian-bagian yang amat kecil; kita semua menyia-nyiakannya, tapi kita semua juga merindukannya ketika ia sudah lewat; tak ada yang kita bisa lakukan tanpanya; ia membuat kita melupakan semua hal yang sepele di masa lalu, dan ia mengabadikan semua hal yang hebat."

(Voltaire; Zadig; hal. 127; Oak, 2015)      

10 menit kian sosot menajdi pecahan-pecahan angka yang lebih kecil. Membawa segalanya menuju kenyataan baru, menuju sejarah baru. Waktu memang yang paling tahu, siapa yang patut berbahagia sebagai pemenang, dan siapa yang harus berasabar dalam duka kekalahan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun