Mohon tunggu...
sastrabiru
sastrabiru Mohon Tunggu... GURU -

Pak Guru. kurang piknik, kelebihan ngopi.~

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merci Eder, Félicitations Ronaldo! (Sebuah Catatan Suporter Layar Kaca)

14 Juli 2016   14:41 Diperbarui: 14 Juli 2016   16:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebintangan Ronaldo memang magis, cedera yang menimpanya bahkan mampu menyulap suasana! Lebih dari cukup untuk meredupkan asa dan harapan pendukung fanatik maupun yang karbitan bin musiman semacam saya dan bapak, dan jutaan orang yang sama diseluruh dunia. Entah ada berapa orang yang tiba-tiba pasrah dengan jutaan rupiahnya yang terlanjur dijudikan atas dasar alasan Ronaldo dan segala kebintangannya. Atau berapa anak kecil yang kecewa padahal sudah menggadai jam tidur hanya untuk menyaksikan bintang idolanya menjadi ketakutan tersendiri untuk Deschamps dan pasukannya. Ronaldo seketika menyulap sepakbola menjadi matematika dalam satu malam dengan rumusnya sendiri, semua orang menyepakati rumus, "Portugal - Ronaldo = Kalah!". Padahal sepakbola bukan Matematika, padahal laga bahkan belum usai babak pertama. Tapi kenapa segala prasangka dan curiga tanpa dasar begitu mudah disepakati dan diaminkan? Ah, sepakbola. Ah, Ronaldo!

*

Jujur, saya tak lagi khidmat apalagi khusyuk menyaksikan sisa-sisa pertandingan yang ada. Usai babak pertama, Bapak & Epen menyeduh kopi untuk menghangatkan ruangan yang tak lagi cair paska Ronaldo cedera. Waktu berjalan serasa lambat. Saya ingin segera menjumpai akhir laga untuk mengetahui bahwa memang Portugal yang bakalan tumbang. Keyakinan semakin kuat ditambah serangan Perancis yang semakin lupa diri dan seakan-akan tinggal mencari menit yang tepat untuk menggetarkan jala gawang Rui Patricio yang laris akan ancaman itu. Perduli setan! Kalaupun Perancis menang, saya harus tetap banting tulang untuk tabungan membangun rumah, giat mencari nafkah buat peralatan dandanan istri, dan tetap fokus untuk program pembuatan anak pertama.

Karena laga yang tak lagi asik, kadang saya ingin tidur saja. Manalagi tugas mengantar istri ke kantor saat pagi datang. Tapi ndak masalah, nonton saja, toh ndak juga dibayar. Laga terus berlanjut, dalam suasa tak masyuk, Perancis menggempur tanpa henti sekalipun Portugal juga tak mau diam. Serang-menyerang. Kartu kuning yang laris. Payet yang ditarik keluar digantikan Coman. Semacam karma, paska menghantam Ronaldo hingga lumpuh, Payet semacam bermain penuh beban. Tak lagi Payet yang penuh kejutan sebagaimana dilaga penyisihan. Mungkin beban moril cederanya Ronaldo yang terlanjur membuatnya Baper, entahlah. Giroud digantikan Gignac. Dan diakhir babak ke-2 Gignac membuat saraf-saraf saya kembali tegang. Tendangan mendatarnya setelah mengelabui bek Portugal, meluncur bebas ke sisi kanan gawang Rui Patricio. Bola berjalan pelan menggiling rumput hijau, penonton terbelalak dalam gagu, Deschamps sedang menyiapkan selebrasi, "tiiingggg", bola hanya menyambar tiang kiri yang berdiri pasrah dibelakang Rui yang mati langkah. "Huuuuu", riuh penonton pecah. Santos legah, tak ada lost time berdarah semacam Final Euro 2000, wasit meniup peluit babak ke-2 usai, dan perang masih berlanjut di extra-time!

*

Ekstra Time, Ekstra Tegang

Babak tambahan dalam tempo 2x15 menit tak boleh gagal fokus apalagi sampai ketiduran, pekikku memantik diri sendiri.

Para pemain kedua Negara membentuk lingkaran didepan bench mereka masing-masing. Rehat ekstra-time memang hanya cepat, tak sampai 15 menit, sehingga pemain tak perlu ke ruang ganti. Saya tak memperhatikan apa yang terjadi dikumpulan berbentuk lingkaran para pemain Perancis. Saya lebih memperhatikan Portugal, karena CR7 tampak kelihatan lagi di permukaan. Kali ini dengan sepatu Nike tanpa gigi, dan memakai sepasang seragam training. Terlihat ia turut memberikan masukan kepada teman-temannya.

Laga akan segera dimulaikan lagi dan seluruh saraf pun ikut tegang lagi. Ekstra Time memang soal Ekstra Tegang!

15 menit pertama; Perancis menyerang bak kesetanan. Beberapa peluang dihasilkan. Sayang tak ada sebijipun gol yang tersarang. Saking tegangnya, 15 menit pertama terasa begitu cepat sampai-sampai tak ada momentum menarik yang terekam jelas didalam otak. Hanya tandukan Pepe dari umpan korner yang di blok Llloris yang berhasil lolos dari kepikunan.

Jedah, strategi di asah lagi, perang masih berlanjut hingga tetes keringat terakhir!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun